Mendag Waspadai Surplus Perdagangan Akibat Impor yang Turun Dalam

Minggu, 20 September 2020 19:33 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengamati buah pepaya saat peluncuran Gelar Buah Nusantara 2020 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2020. Kegiatan ini digelar sebagai kampanye untuk mendorong konsumsi buah lokal. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mewaspadai kondisi surplus perdagangan akibat turunnya impor yang lebih dalam dari periode sebelumnya. Agus mengatakan kondisi itu udah terjadi pada perdagangan beberapa komoditas pada 2019, misalnya komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati, mesin dan perlengkapan elektronik, kendaraan dan bagiannya, logam mulia dan perhiasan, serta pakaian dan aksesori.

"Itu menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan non-migas terbesar, namun kita harus waspada karena surplus disebabkan oleh impor yang turun lebih dalam dari periode sebelumnya," ujar Agus dalam konferensi video, Ahad, 20 September 2020.

Pada tahun ini kondisi tersebut juga terjadi kembali. Neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari hingga Agustus 2020 tercatat surplus US$ 11,05 miliar. Catatannya, ekspor pada periode tersebut adalah sebesar US$ 103,15 miliar atau turun 6,51 dari periode yang sama tahun lalu. Sementara, impor tercatat US$ 92,10 miliar, turun 18,06 persen dari tahun lalu atau lebih dalam dari penurunan ekspor.

Kendati demikian, Agus bersyukur neraca perdagangan masih positif di tengah pandemi. "Di tengah perlambatan ekonomi dan perdagangan global, serta kondisi pandemi covid-19, neraca perdagangan Januari hingga Agustus 2020 alhamdulillah masih menghasilkan surplus US$ 11,05 miliar, lebih baik dari periode yang sama tahun lalu, yang defisit US$ 2,06 miliar."

Agus mengatakan 7 produk unggulan non-migas sepanjang tujuh bulan ini adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan atau nabati, besi dan baja, logam mulia dan perhiasan, mesin dan perlengkapan elektronik, kendaraan dan suku cadang, serta karet dan barang turunannya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Adapun tujuh negara tujuan utama ekspor Indonesia antara lain Cina 18,19 persen, Amerika Serikat 12,08 persen, Uni Eropa 8,7 persen, Jepang 8,5 persen, India 6,41 persen, Singapura 6,17 persen, dan Malaysia 4,16 persen.

Pada sisa waktu di tahun 2020 ini, Agus berharap sektor perdagangan bisa terus bergerak di tengah pandemi Covid-19. Sehingga, sektor tersebut bisa menyokong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air pada paruh kedua tahun ini.

Meskipun demikian, Agus mengatakan sebagian besar negara tujuan ekspor Indonesia mengalami kontraksi akibat Covid-19 pada kuartal II 2020. "Namun masih ada negara yang tumbuh positif seperti Cina dan Vietnam."

Baca juga: Mendag Minta Pengusaha Hingga Akademisi Manfaatkan IA-CEPA

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

23 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

7 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

11 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

14 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

15 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

15 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

15 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

18 hari lalu

Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

Jerry Sambuaga optimistis neraca perdagangan Indonesia tetap surplus di tengah situasi geopolitik saat ini.

Baca Selengkapnya