Retno Marsudi Berharap Mendapat Harga Vaksin Lebih Murah dengan Cara Ini
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 16 September 2020 12:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berharap mendapatkan harga vaksin Covid-19 lebih murah melalui kerja sama multilateral dengan GAVI dan COVAX Facility ketimbang vaksin melalui mekanisme lain.
Pasalnya, dari kerja sama itu, ia mengatakan Indonesia akan mendapat bantuan keringanan finansial melalui mekanisme Bantuan Pembangunan Resmi alias Official Development Assistance. "Yang pasti, dengan bantuan finansial ODA diharapkan harga vaksin akan lebih murah dibanding mekanisme yang lain," kata Retno dalam siaran langsung, Rabu, 16 September 2020.
Retno mengatakan saat ini Indonesia memang aktif di jalur internasional maupun bilateral dalam membahas perihal vaksin Covid-19. Indonesia pun telah ditetapkan sebagai salah satu negara yang memenuhi syarat negara dengan kategori Advance Market Commitment dalam kategori GAVI-COVAX Facility.
"Indonesia akan memperoleh vaksin sebesar 20 persen dari jumlah penduduk di mana di dalamnya akan ada bantuan keringanan finansial melalui mekanisme ODA atau Official Development Assistance," ujar dia.
Sejak awal pandemi, kata Retno, pemerintah Indonesia terus menyuarakan akses vaksin yang setara, aman dan dengan harga yang terjangkau. Salah satu komunikasi dilakukan dengan COVAX, yang dipimpin oleh GAVI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Koalisi CEPI untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi.
<!--more-->
"Komunikasi terus kami intensifkan dengan GAVI dan COVAX facility, termasuk mengenai waktu ketersediaan, harga dan sebagainya," ujar dia.
Retno memperkirakan vaksin lewat jalur multilateral itu akan tersedia di tahun 2021. Dengan adanya bantuan financial, ODA, ia berharap harga vaksin dari kerja sama tersebut akan lebih murah dari mekanisme lainnya.
"Semua ikhtiar akan dijalankan baik jangka pendek melalui multilateral dan jangka panjang melalui vaksin merah putih. Semoga ikhtiar ini berhasil dan kerjasama dengan pihak dalam dan luar negeri bukan lagi menjadi opsi tapi sebuah keharusan agar bisa menang dalam melawan Covid-19," kata Retno.
Hari Ini, Retno, bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menyaksikan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah dan Unicef, terkait dengan ketentuan pengadaan Vaksin umum dan Vaksin Covid-19 dalam kerangka Covax Facility.
Nota kesepahaman tersebut, kata Retno, adalah infrastruktur yang dibangun sebagai persiapan pengadaan dan mekanisme pengantaran vaksin yang dilakukan melalui mekanisme multilateral. "Dengan MoU ini diharapkan ketika vaksin lewat multilateral sudah ada, semua infrastruktur yang diperlukan sudah siap sehingga tidak terjadi delay dalam deliverynya," ujarnya.
Baca juga: Retno Marsudi Ungkap Rahasia Cina Bangkitkan Ekonomi Setelah Diterpa Pandemi
CAESAR AKBAR