Luhut Targetkan 2024 Indonesia Produksi Baterai Lithium Tipe Terbaru 811

Reporter

Antara

Rabu, 16 September 2020 04:32 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan seusai menggelar rapat bersama sejumlah stakeholder di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis petang, 25 Juli 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan pada 2024 Indonesia sudah bisa memproduksi baterai lithium tipe teranyar 811.

"Kami sudah tanda tangan (pengembangan) lithium battery dengan LG Chem dan CATL. Itu proposalnya sudah dibuat. Di samping itu skala project, timeline, sudah ada, investasi, insentif, semua sudah kita siapin. Kita berharap tahun 2024 kita sudah produksi lithium battery tipe terakhir yaitu 811," katanya dalam Sarasehan 100 Ekonom secara virtual di Jakarta, Selasa, 15 September 2020.

Dia mengatakan Indonesia telah menandatangani kerja sama investasi pengembangan baterai lithium dengan LG Chem dan CATL yang merupakan perusahaan asal Korea Selatan dan Cina yang memproduksi baterai untuk kendaraan listrik.

Luhut mengatakan salah satu upaya untuk bisa mendorong pengembangan industri baterai listrik yakni dengan mendorong hilirisasi yang gencar digemborkannya.

Ia pun sempat menyinggung bahwa Indonesia sudah terlalu banyak mengekspor material mentah padahal bahan baku tersebut bisa diolah di Indonesia dan bernilai tambah lebih tinggi.

"Ini salah satu smelter tembaga, berpuluh tahun, hampir 50 tahun, semua kita ekspor saja. Maka saya lapor ke Presiden, 'Pak sekarang kita harus paksa, kita harus bikin smelter di sini.' Dan sekarang bikin smelter, satu di Gresik, tapi tidak jadi-jadi," katanya.

Akhirnya, lanjut Luhut, pemerintah mendorong agar bisa dibangun smelter di Halmahera Tengah di mana bahan baku tembaga diambil dari Timika. Menurut dia, karena ada industri terintegrasi di Halmahera Tengah, diharapkan biaya produksinya juga akan lebih rendah.

"Kalau kita lakukan ini, kita akan dapat lagi nanti kabel tembaga, pipa tembaga, dan satu yang penting, asam sulfat. Ini kita butuhkan untuk bagian baterai litium. Jadi 75-80 persen baterai litium itu akan kita punya di Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Luhut kerap mengungkapkan mimpinya bahwa Indonesia akan menjadi pemain utama untuk bahan baku baterai litium. Pasalnya, Indonesia menyimpan cadangan bahan baku baterai litium yang besar.

Di samping itu, penggunaan kendaraan listrik juga diperkirakan akan terus melejit di masa mendatang menyusul semakin pedulinya masyarakat atas energi yang lebih bersih.

Bagi Indonesia sendiri, mendorong pengembangan kendaraan listrik juga sekaligus akan berdampak pada berkurangnya impor minyak karena berkurangnya kendaraan berbasis energi fosil.

ANTARA

Berita terkait

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

4 jam lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

6 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

15 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

18 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

18 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

19 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

20 jam lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

22 jam lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

1 hari lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya