Penjualan Produk Pangan hingga Bumbu Dapur Paling Moncer Selama Pandemi
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 14 September 2020 13:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Penjualan produk dan kebutuhan pangan tergolong paling moncer selama pandemi corona. Head of Fast Moving Consumer Good Shopee Indonesia Putri Lukman mengatakan tren transaksi makanan dan minuman di e-commerce-nya meningkat sampai empat kali lipat hingga Juli 2020.
“Memang ada tren peningkatan penjualan produk-produk makanan,” ujar Putri dalam konferensi virtual, Senin, 14 September 2020.
Peningkatan ini didorong oleh bertambahnya jumlah gerai retail besar yang bekerja sama dengan Shopee. Terkini, Shopee menjalin kesepakatan dengan 23 gerai Hypermart Official Store di Jabodetabek dan sampai akhir September nanti rencananya meningkat menjadi 70 toko.
Situasi yang sama dirasakan oleh PT Matahari Putra Prima Tbk atau MPPA, perusahaan induk Hypermart. Director Corporate Secretary & PR MPPA Danny Konjongian menjelaskan selama pandemi, produk paling laris diburu pembeli ialah yang berkaitan dengan makanan.
“Bisa produk segar, aneka buah-buahan, daging, sayur-sayuran,” ucapnya dalam acara yang sama.
<!--more-->
Produk-produk lainnya yang terkait dengan bahan makanan seperti minyak goreng, bumbu dapur, susu, yogurt, dan makanan beku pun ikut meningkat pesat. Danny mengatakan kondisi ini didukung oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung memilih memasak sendiri saat aktivitasnya dipusatkan di rumah.
Menurut Danny, peningkatan penjualan produk pangan bisa mencapai 10-15 persen secara month to month. Sebaliknya, ia menyatakan produk-produk non-makanan mengalami penurunan penjualan selama pandemi.
“Terutama barang-barang non-food yang bukan untuk dikonsumsi itu menurun karena konsumen semakin kritis dalam menghitung spending (pengeluaran),” ucapnya.
Baca juga: Survei BI: Penjualan Eceran Membaik Meski dalam Fase Kontraksi
FRANCISCA CHRISTY ROSANA