PSBB DKI, Perusahaan Multifinance Revisi Proyeksi Penyaluran Pembiayaan

Reporter

Bisnis.com

Senin, 14 September 2020 02:35 WIB

Ilustrasi cek poin PSBB/TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Sales dan Distribusi PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan pengaruh pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di DKI Jakarta akan berdampak besar buat permintaan kredit kendaraan bermotor.

"PSBB akan kembali mengerem penjualan dan pembiayaan otomotif, khususnya Jakarta. Padahal PSBB Transisi kemarin cukup membantu tahapan peningkatan ekonomi," katanya kepada Bisnis, Minggu, 13 September 2020.

Menurut Harjanto, PSBB akan menggeser proyeksi penyaluran pembiayaan kendaraan pada periode September 2020, yang sebelumnya berpotensi naik secara bertahap sesuai proyeksi penjualan dari industri otomotif.

"Saat ini Jakarta pegang 45 persen dari portofolio total pembiayaan MTF. Secara nasional memang semua wilayah penjualan mobil bertahap naik, walau masih di bawah normal 2019, yaitu 80 ribu unit/bulan. Juli di 36.700 unit, Agustus diproyeksi naik di 38.000 unit. Alhasil, September masih belum berani diproyeksi [naik]," ucapnya.

Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menjelaskan hal serupa. Pasalnya, dampak PSBB di Jakarta dan sekitarnya akan mengurangi aktivitas penjualan kendaraan.

"Pembiayaan kami di Jabotabek sekitar 45 persen, sudah pasti kalau PSBB ketat dan rekanan dealer mobil baru dan bekas kami tidak bisa beroperasi, akan berdampak ke usaha kami," ujarnya.

Adapun CEO PT Indomobil Finance Indonesia Gunawan Effendi mengungkap bahwa PSBB diperkirakan lebih berdampak besar buat kegiatan di dalam perusahaan pembiayaan itu sendiri.

Pasalnya, walaupun sektor keuangan termasuk yang dikecualikan dalam pembatasan ketat di kebijakan PSBB, akan banyak kegiatan fisik yang terdampak.

"Seperti diketahui bahwa pembelian mobil dan motor sebagian besar melalui kredit, dengan adanya pembatasan sosial, maka proses pembelian kendaraan dan proses survei kredit akan tertunda," ujarnya kepada Bisnis.

Namun demikian, Gunawan masih optimistis bahwa dengan adanya PSBB ini, multifinance akan serius menggodok peluang pembiayaan di luar DKI Jakarta.

"Secara geografis Jakarta sudah tidak menjadi mayoritas penjualan kendaraan, pembelian kendaraan oleh konsumen sudah menyebar ke daerah-daerah begitu juga bisnis pembiayaannya. Semoga keadaan ini tidak berlangsung lama dan kita dapat berangsur-angsur menuju pemulihan kondisi kesehatan dan ekonomi," tutupnya.

BISNIS

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

12 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

14 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

1 hari lalu

Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

Untuk ajukan kredit mobil ada beberapa hal perlu diperhatikan. Salah satunya mengukur kemampuan finansial jangka pendek maupun panjang. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

5 hari lalu

Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

Penyaluran kredit Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) pada kuartal I 2024 sebesar Rp 11,6 triliun. Naik 13,2 persen.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

7 hari lalu

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

16 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

16 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

17 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

17 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

17 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya