Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani berharap pemerintah dapat menambah anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi para pelaku usaha guna menyambung nafas selama PSBB Jilid II DKI Jakarta dijalankan selama 2 pekan ke depan.
"Pemerintah diharapkan menambah anggaran pengaman sosial bagi pelaku usaha, karena cash flow masih menjadi masalah utama. Semoga pemerintah bisa meningkatkan anggaran PEN untuk menyambung nafas para pelaku usaha," kata Rosan kepada Bisnis, Minggu, 13 September 2020.
Pasalnya, kata Rosan, para pelaku usaha tidak memiliki pilihan lain kecuali bertahan menerima dampak dari keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mulai diterapkan PSBB pada Senin.
Selanjutnya, Rosan mengatakan pelaku usaha yang masih dalam posisi bertahan harus menerima kenyataan bahwa proses pemulihan bisnis akan berlangsung sedikit lebih lama dengan adanya PSBB Jilid II.
Dalam kebijakan penerapan PSBB di wilayah DKI Jakarta mulai Senin ini sejumlah pusat kegiatan tetap dapat beroperasi dengan berbagai ketentuan, termasuk tempat-tempat usaha yang berkaitan dengan pangan, makanan, dan minuman.
Kebijakan tersebut mengizinkan restoran, kafe, dan rumah makan untuk tetap beroperasi dengan ketentuan tidak boleh menerima tamu di tempat dan hanya menerima pesan antar atau bawa pulang.
Adapun, jika ditemukan kasus positif di tempat-tempat usaha yang diberi izin operasi tersebut, maka seluruh usaha dan kegiatan harus ditutup paling singkat selama 3 hari.