PSBB Total, Bima Arya: Warga Dipaksa di Rumah, Kita Bantu Ekonominya Bagaimana?

Sabtu, 12 September 2020 15:56 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kanan) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kiri) dan Direktur Keuangan PT KAI (Persero) Rivan A Purwantono (kiri) meninjau penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin, 15 Juni 2020. Gubernur DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja untuk meninjau kepadatan penumpang di Stasiun Bogor dan penyediaan layanan bus gratis oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Bogor untuk penumpang KRL Commuter Line pada masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya menilai pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB total terhadap aktifitas ekonomi warga tanpa cukup sumber daya dan logistik tidak pas diterapkan di Kota Bogor saat ini.

"Kita belajar dari PSBB yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Personel harus kuat. Pol PP kami tidak sampai 200. TNI Polri mampu atau tidak? Warga yang dipaksa di rumah itu kita bantu ekonominya bagaimana?" kata Bima, Sabtu, 12 September 2020.

Bima menuturkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD kota Bogor tidak cukup untuk membiayai perekonomian warga yang terdampak Covid dalam kaitan PSBB tersebut. "Kemudian komitmen atau tidak (warga), kan belum tentu," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Bima, sekarang Bogor lebih memprioritaskan penguatan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dia mengatakan Bogor berikhtiar dengan konsep PSBB mikro dan komunitas.

"Kami agak berat kalau (PSBB) total. Tapi kita tidak pernah tahu minggu depan terjadi lonjakan. Kalaupun remnya harus lebih dalam total, bukan tidak mungkin kita lakukan," ucap Bima.

Lebih jauh ia menegaskan terkait langkah apa yang akan diambil pemerintah daerah Bogor dalam menghadapi pandemi, apapun akan dilakukan untuk menyelamatkan nyawa manusia.

Tapi saat ini menurut dia, masih banyak warya Bogor tidak paham apa itu Covid-19. Hal itu diketahui setelah dia melakukan survei terhadap 21 ribu responden di seluruh Kota Bogor. Dari survei itu, kata dia, diketahui, mayoritas warga merasa jauh dari Covid-19. Hanya sedikit yang merasa bakal terpapar.

Padahal 90 persen warga terpapar Covid-19 secara ekonomi dan 40 persen kehilangan mata pekerjaan. Saat ini dampak Covid-19 pada perekonomian di Bogor demikian dahsyat, tapi tingkat edukasi mengenai Covid-19 warga rendah sekali.

Baca: Bima Arya: 19 Persen Warga Bogor Percaya Teori Konspirasi Covid-19

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

9 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

9 hari lalu

Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju jadi calon gubernur Jabar setelah mendapat arahan dari Ketua Umum PAN Zulhas

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya