Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (kanan), Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia Arief Budiman (kiri), Wakasad Letjen TNI Mochammad Fachrudin (kedua kiri), Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana dan Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman saat konferensi pers terkait kampanye protokol kesehatan di Polda Metro Jaya, Kamis, 10 September 2020. Polda Metro Jaya menggelar acara bertajuk 'Pembagian Masker Secara Serentak, Kampanye Jaga Jarak, Hindari Kerumunan dalam Rangka Operasi Yustisi Penggunaan Masker dan Pilkada 2020 yang Aman, Damai, dan Sehat'. Dengan adanya kampanye tersebut, diharapkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, khususnya dalam penyelenggaraan Pilkada 2020 bisa berjalan dengan baik dan selamat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Adapun dengan G42, produsen vaksin itu menjanjikan akan mengirim 10 juta dosis vaksin akhir tahun ini, dan disusul 50 juta dosis tambahan pada kuartal I tahun depan.
Kendati demikian, Erick mengatakan total vaksin yang akan didapatkan dari produsen luar negeri tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan untuk seluruh rakyat Indonesia. Pasalnya, tiap orang setidaknya membutuhkan dua dosis vaksin.
"Tetapi sebagai catatan, dari total yang kita dapatkan dari 330 juta (dosis vaksin), ini bukan berarti sudah secure bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.