Soal Penanganan Covid-19, Airlangga: Pemerintah Pusat dan Daerah Satu Bahasa
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rahma Tri
Kamis, 10 September 2020 19:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto memastikan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah berjalan beriringan dalam menangani Covid-19 dan dampak ekonominya.
“Kami melihat bahwa pemerintah pusat dan pemerintahan daerah dalam penanganan Covid-19 dan ekonomi kami bergerak dalam satu bahasa dan satu tindakan. Rapat koordinasi yang tadi dilakukan adalah untuk menyeimbangkan dan juga mengoordinasikan hal-hal yang menjadi masukan-masukan ataupun concern-concern yang ada,” ujar Airlangga Hartarto dalam konferensi video, Kamis, 10 September 2020.
Airlangga mengatakan pemerintah sepakat untuk menyeimbangkan antara kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan tetap mempertimbangkan pemulihan ekonomi nasional. Saat ini, kata dia, jumlah penderita Covid-19 di Indonesia yang telah sembuh mencapai 71,5 persen. Sementara, kasus meninggal tercatat 4,1 persen.
Ke depannya, Airlangga memastikan, pemerintah telah memiliki anggaran untuk memastikan kapasitas fasilitas kesehatan di Tanah Air cukup dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. “Kami menegaskan bahwa tidak ada kapasitas kesehatan yang terbatas. pemerintah sudah mempunyai dana yang cukup dan pemerintah akan terus menambah kapasitas bed sesuai dengan kebutuhan,” ujar dia.
Ia memastikan bahwa kapasitas kesehatan seluruh daerah, termasuk DKI Jakarta, akan terus dimaksimumkan oleh pemerintah. “Pemerintah pusat memberi perhatian serius terhadap perkembangan situasi dan akan selalu meningkatkan kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan.”
<!--more-->
Peningkatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan itu juga akan terus dilakukan dengan menambah fasilitas di hotel. Termasuk, dengan memanfaatkan hotel bintang 2 dan bintang 3, seperti yang telah dilakukan di Sulawesi Selatan. “Kami juga mempersiapkan ruang isolasi mandiri di Wisma Atlet," ujar Airlangga.
Di sisi lain, ia pun memastikan ketersediaan obat untuk rumah sakit maupun pasien isolasi mandiri. “Pemerintah sudah memproduksi obat antivirus seperti Tamiflu atau Oseltamivir itu minggu depan bertambah hampir 480.000 kemudian juga yang terkait dengan Favipiravir ini kebetulan patennya sudah lepas sehingga juga akan diproduksi oleh kimia farma.”
Pada sisi ekonomi, Airlangga mengatakan pemerintah akan tetap mendorong kegiatan produktif berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Di samping, pemerintah juga menggalakkan kampanye menjaga jarak dan kampanye menghindari kerumunan demi pencegahan penyebaran Covid-19 ke depannya.
Sebelumnya, dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan rumah sakit di Jakarta dalam kondisi yang mengkhawatirkan, bahkan hampir memasuki fase krisis atau kolaps. Situasi ini terjadi setelah jumlah kasus positif virus corona di Ibu Kota terus menanjak.
Baca juga: Erick Thohir: Tak Ada Artinya Sukses Pilkada Tapi Penanganan Covid-19 Gagal