Sri Mulyani Diberondong Pertanyaan soal Pertumbuhan dan Larangan Kunjungan WNI

Rabu, 9 September 2020 12:44 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Daerah melontarkan sejumlah pertanyaan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja hari ini.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Bali, Bambang Susanto, misalnya, bertanya ihwal target pertumbuhan ekonomi 2021 yang terbilang cukup tinggi karena pada saat ini 59 negara menutup pintu kunjungan untuk warga negara Indonesia atau WNI.

"Padahal kita ketahui saat ini kita sedang di-lockdown oleh 59 negara bahwa kita dianggap gagal dalam penanganan pandemi Covid-19," kata Bambang dalam rapat kerja Komite IV DPD dengan Sri Mulyani, Rabu, 9 September 2020.

Bambang mempertanyakan parameter apa yang pemerintah gunakan untuk memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terlalu optimistis pada level 4,5 hingga 5,5 persen di 2021. Padahal kontraksi ekonomi terjadi sangat di kuartal II 2020 minus 5,3 persen dan minus 10,98 persen di Bali.

Lebih jauh, Bambang berharap Bali yang selama menjadi penyumbang devisa pariwisata terbesar atau hampir setiap tahun menyentuh Rp 100 triliun, perlu perhatian khusus.

<!--more-->

"Mudah-mudahan dengan adanya rapat dengan bu menteri secara virtual ini ada semacam diskresi tersendiri dari bu menteri bagaimana men-treat Bali agar bangkit parwisatanya. Karena itu andalan utamanya," ujar Bambang.

Hal senada disampaikan oleh Gusti Farid Hasan Aman, anggota DPD dari Kalimantan Selatan. Ia mempertanyakan logika pemerintah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi 4,5 persen di 2021.

"Kita penuh ketidakpastian selama vaksin belum ditemukan. Kemungkinan susah untuk recovery. Kita juga sekarang seolah-olah negara yang ditakuti untuk dikunjungi, bagaimana ekonomi kita mau bertumbuh?" kata Gusti.

Adapun pembatasan kunjungan warga Indonesia berkaitan dengan tingginya kasus positif Corona di Tanah Air. Hingga Senin, 7 September 2020, total kasus virus Corona di Indonesia mencapai 196.989 orang. Jumlah pasien sembuh total 140.652 orang, dan 8.130 pasien dilaporkan meninggal.

Salah satu negara yang membatasi kunjungan dari Indonesia ke negaranya adalah Malaysia. Larangan tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob pada Selasa 1 September 2020 lalu dan berlaku mulai 7 September 2020.

Berita terkait

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

11 jam lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

13 jam lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

15 jam lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

1 hari lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya