Cadev Meningkat, Laju IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat

Selasa, 8 September 2020 08:35 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Reliance Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Selasa 8 September 2020.

Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG masih terlihat kuat di atas support bullish trend jangka menengah dan lower bollinger bands.

Indikator stochastic mendekati area oversold dengan indikasi menjenuh begitu juga indikator MACD yang seakan mulai membentuk pola divergence.

“Sehingga, secara teknikal, IHSG berpotensi bergerak menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 5.200-5.340,” tulis Lanjar dalam publikasi riset, Selasa 8 September 2020.

Dari situ, saham-saham pilihan sekuritas yang dapat dicermati secara teknikal pada perdagangan hari ini di antaranya ERAA, BRPT, HMSP, INKP, dan LPKR.

Advertising
Advertising

Adapun, IHSG ditutup melemah tipis 9.65 poin atau 0,18 persen ke level 5230.19 pada perdagangan Senin 7 September 2020, setelah sempat bergerak liar hingga turun lebih rendah dari 5.200 pada sesi pertama.

<!--more-->

Namun data cadangan devisa (cadev) pada bulan Agustus 2020 yang meningkat di atas ekspektasi sebesar $137 miliar menjadi pendorong IHSG hingga sempat berada pada zona positif.

Peningkatan cadangan devisa dipengaruhi oleh global bond dan penarikan pinjaman pemerintah. Saham-saham pada sektor industri dasar (+1,53 persen) dan Infrastruktur (+0,40 persen) yang naik tidak mampu menahan IHSG pada zona hijau dimana saham-saham pada sektor keuangan (-1,25 persen) dan pertanian (-1,04 persen) kompak menekan sepersen hingga aksi sesi perdagangan.

Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp786,19 miliar dengan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang menjadi yang terbanyak dengan total net sell sebesar 252.71 Miliar rupiah.

Di sisi lain, bursa saham Asia pada awal pekan ini ditutup pada zona merah. Indeks Nikkei (-0,50 persen), TOPIX (-0,42 persen), HangSeng (-0,43 persen) dan Shanghai (-2,11 persen) turun mendekati setengah persen.

Sementara, bursa Eropa membuka perdagangan dengan optimis. Terlihat pada indeks Eurostoxx (+0,91 persen), FTSE (+1,35 persen) dan DAX (+1,27 persen) naik lebih dari sepersen di awal sesi perdagangan.

Baca juga: Dibayangi Covid-19 Hingga Isu Revisi UU BI, IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

1 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

10 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

10 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

10 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

10 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya