Menhub Dorong Perguruan Tinggi Kembangkan Mobil Tanpa Sopir
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rahma Tri
Minggu, 6 September 2020 11:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong perguruan tinggi untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan mobil tanpa sopir atau kendaraan otonom (Autonomous Vehicle). Menurut Menhub, pengembangan mobil otonom diperlukan mengingat Pemerintah telah memiliki rencana untuk memindahkan Ibu kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur yang akan dirancang dengan konsep smart, green, dan sustainable city sebagaimana disampaikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Kami melihat bahwa pengembangan kendaraan otonom sangat erat kaitannya dengan konsep ibu kota baru dan ke depannya dan kami jadikan ini sebagai dasar membangun sistem transportasinya. Ini merupakan wajah baru transportasi Indonesia," kata Budi dalam keterangan tertulis, Ahad, 6 September 2020.
Hal itu dia sampaikan saat menghadiri acara Webinar “How Will Autonomous Vehicle Transform Our New Capital” yang diselenggarakan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB).
Menhub mengungkapkan Indonesia memiliki pasar industri otomotif yang sangat besar dan diprediksi dalam 5 hingga 10 tahun mendatang, penjualan mobil tanpa sopir bisa mengungguli mobil konvensional saat ini. Dia pun mengapresiasi ITB yang telah menyadari potensi dari kendaraan otonom dan mulai melakukan penelitian dan pengembangannya.
<!--more-->
Menurut Budi, mobil otonom memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan kendaraan konvensional. Mengutip penelitian dari McKinsey Global Institute dan TU Delf research in electric and automated transport 2019, Menhub mengatakan, kendaraan otonom dapat mengurangi emisi karbon dan kemacetan, mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 15 persen, dan juga menurunkan tingkat kecelakaan di jalan raya hingga 40 persen. Hal ini terjadi karena ada pengurangan human error, serta memiliki kepastian dan ketepatan waktu.
Budi Karya menuturkan, sejak tahun 2017, Indonesia sudah menerapkan konsep transportasi publik menggunakan kendaraan otonom yaitu Kalayang Sky Train di Bandara Soekarno-Hatta. Kereta ini dapat digunakan oleh pengguna jasa bandara untuk melakukan perpindahan antar ketiga terminal penumpang di Bandara.
“Kendaraan Otonom seperti Automatic Rail Transport (ART) dapat menjadi moda transportasi pilihan bagi ibu kota baru karena aman, andal, dan sangat tepat waktu,” ujar Budi Karya.
Untuk mewujudkan hal itu, Menhub mengatakan pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi yang baik antara Kementerian Perhubungan dengan sejumlah pihak seperti Perguruan Tinggi, swasta, dan pihak terkait lainya.
Baca juga: Menhub Tak Akan Tingkatkan Kapasitas Angkut KRL dalam Waktu Dekat