Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir Berharap Ini ke Pengusaha NU
Reporter
Bisnis.com
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 4 September 2020 15:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, Menteri BUMN Erick Thohir menjalin kolaborasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kali ini, Kementerian BUMN dan PBNU berencana mengolaborasikan beberapa program yang meliputi pemberdayaan Sumber Daya Manusia, optimalisasi peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam hal pengadaan barang dan jasa BUMN yang dapat dilakukan melalui platform digital PaDi UMKM.
“Saya harap, Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) dapat memberikan warna dalam dunia perdagangan, perekonomian, dan profesionalisme dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional yang langsung dapat berdampak kebaikan bagi masyarakat Indonesia,” ujar Erick Thohir, di Jakarta, Jumat 4 September 2020.
Erick Thohir mengatakan, akselerasi pemulihan ekonomi nasional memerlukan dukungan kekuatan pentahelix, yaitu kekuatan pemerintah, komunitas/ masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media.
Menurut Erick, PBNU saat ini sudah memenuhi 4 dari 5 kekuatan pentahelix tersebut, yaitu komunitas, akademisi, dan dunia usaha melalui Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N-PBNU).
<!--more-->
Acara penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj dan disaksikan oleh Sekretaris Kementerian BUMN, Susyanto dan jajaran pengurus PBNU.
Selain itu, kolaborasi kedua institusi ini akan memberikan dukungan pelaksanaan program pembinaan masyarakat sekitar yang berkaitan dengan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Erick menilai pentingnya peran PBNU dalam implementasi program-program tersebut.
“Partisipasi NU sangat penting dalam mengimplementasikan program percepatan pemulihan ekonomi sehingga jika proyek UMKM bebrasis digital berhasil maka kerja sama dalam program lain bisa dilanjutkan,” kata dia.
Baca juga: Vaksin Covid Mandiri, Erick Thohir: Bukan Berarti Didahulukan dari yang Gratis