Kemenkeu Minta Daerah Gunakan KPBU, Tiru Proyek Pengolahan Sampah di Jabar

Rabu, 2 September 2020 12:45 WIB

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman (kiri) dan travel blogger Febrian (kanan) saat sesi bincang tentang infrastruktur yang berdampak pada sektor pariwisata, Jumat, 28 Februari 2020. TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan kesenjangan infrastruktur antar daerah di Indonesia masih besar. Untuk itu, Ia meminta pemerintah daerah untuk bisa menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk mempercepat proses pembangunan infrastruktur di daerah mereka.

"Kalau hanya bergantung pada APBN dan APBD, tidak akan bisa meninggal ketertinggalan tersebut," kata Luky dalam webinar Kemenkeu pada Rabu, 2 September 2020.

Sejak beberapa tahun terakhir, berbagai proyek KPBU di tingkat kementerian sebenarnya sudah berjalan. Total, sudah ada 21 proyek yang diteken di 5 sektor: jalan tol, air, SPAM, energi, telekomunikasi, dan transportasi. Tapi di daerah, penetrasi KPBU belum luas.

Dalam webinar ini, Luky pun menjadikan proyek Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sebagai contoh. Proyek senilai Rp 3,45 triliun ini menjadi proyek pertama di sektor persampahan yang mendapat dukungan skema KPBU.

Sejak 27 Juli 2020, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah memberikan prinsip pemberian dukungan kelayakan atau Viability Gap Fund (VGF) untuk proyek ini. Dananya bukan dari APBN, tapi dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Advertising
Advertising

<!--more-->

VGF adalah dukungan fiskal dari Pemerintah yang bersifat finansial berupa kontribusi atas sebagian biaya konstruksi yang diberikan pada proyek kerja sama yang sudah memiliki kelayakan ekonomi, namun belum memiliki kelayakan finansial. VGF merupakan salah satu wujud dukungan pusat untuk proyek infrastruktur yang dilaksanakan dengan skema KPBU.

Adapun proyek TPPAS Legok Nangka ini akan melayani 6 kota atau kabupaten di Jawa Barat. Mulai dari Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Sumedang, dan Garut. TPPAS ini juga direncanakan akan menggunakan teknologi thermal yang menghasilkan listrik.

Tak hanya itu, Pemerintah Daerah Jawa Barat juga sudah menyiapkan laman khusus untuk KPBU yaitu di kpbu.jabarprov.go.id. Rincian lebih lanjut soal proyek TPPAS Legok Nangka ini tertuang dalam laman tersebut, yaitu:

Luas Area: 90 hektare
Kapasitas Pengolahan Sampah : 2.000 ton per hari
Output : Listrik 20 – 30 Mega Watt (MW)
Off taker : PT PLN
Skema Investasi: KPBU Build-Operate-Transfer (BOT)
Biaya Investasi: Rp 3,5 – 4 Triliun
Status : Persiapan Proses Transaksi. Diperkirakan beroperasi Tahun 2023

Baca juga: Garuda Bakal Dapat Pinjaman Rp 8,5 T, Kemenkeu: Kami Tak Ingin Industri Penerbangan Dimonopoli

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

17 jam lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

1 hari lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

1 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

1 hari lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

2 hari lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

2 hari lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

2 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

2 hari lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya