Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Negatif di Kuartal Ketiga Tahun Ini

Rabu, 2 September 2020 12:08 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di zona negatif pada triwulan III dan triwulan IV 2020. Pada kuartal II 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada level minus 5,3 persen.

"Lower end, dari prediksi kami menunjukkan di kuartal ketiga kita mungkin masih mengalami negatif growth dan bahkan kuartal empat masih dalam zona sedikit di bawah netral," ujarnya dalam rapat bersama Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 2 September 2020.

Sri Mulyani berujar bahwa dengan bacaan dan analisis yang dilihat pada kuartal II 2020, khususnya pada aktivitas ekonomi, Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini berada di kisaran minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

"Kalau 0,2 persen itu kami mengasumsikan di kuartal III dan kuartal IV recovery bsia terjadi lebih untuk mengkompensasi kontraksi yang dalam di kuartal II," kata Sri Mulyani.

Pada kuartal II, kata Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi negatif terjadi lantaran kegiatan di berbagai daerah secara mendadak akibat Covid-19. Pada periode tersebut, pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, hingga kebijakan bekerja dari rumah. Sehingga hampir seluruh belanja barang menjadi berhenti.

<!--more-->

"Di sisi lain kami juga melakukan refocusing dan realokasi serta perubahan APBN sehingga memang kuartal kedua kita dalam hal ini mengalami syok dari sisi APBN-nya dan juga dari sisi keseluruhan aktivitas pemerintah dari sisi belanja," tutur dia.

Namun, sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo, saat ini pemerintah mulai melakukan tracking belanja pemerintah secara pekan per pekan. Sehingga, pada bulan Agustus ini, tutur dia, mulai ada pertumbuhan belanja pemerintah hingga 8,8 persen dibanding bulan sebelumnya.

Di sisi lain, pemerintah terus memantau perkembangan pemulihan dari sisi permintaan, yaitu sektor konsumsi, investasi, dan ekspor bisa pulih. Ia mengatakan pemulihan ekspor akan sangat bergantung kepada pemulihan ekonomi global, sehingga sektor yang relatif bisa dikendalikan pemerintah adalah konsumsi dan investasi.

"Konsumsi dan investasi sangat tergantung kepada confidence, terutama untuk konsumsi kelas menengah atas confidence terhadap masalah Covid-19 dan pengendalian aktivitas yang normal yang tentu tidak akan diperoleh sebelum covid betul-betul hilang atau bisa dikendalikan dengan baik," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Bisa Minus 1,1 Persen di 2020

Berita terkait

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

16 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

19 jam lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

19 jam lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

22 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

1 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

1 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

1 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

1 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

1 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya