Jumlah Penumpang Jeblok karena Pandemi, Bos Garuda: Terpuruknya Agak Lambat
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 1 September 2020 15:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra ingat betul bagaimana jumlah penumpang turun drastis pada awal pandemi medio Mei 2020 lalu. Saat itu virus Corona mulai menyasar banyak negara dan ditemukan pasien positif di Indonesia.
Angka penumpang jeblok paling drastis pada saat itu karena seharusnya pada periode itu pula Garuda Indonesia biasanya mengangkut banyak penumpang. "Yaitu bulan Mei," kata Irfan, dalam diskusi virtual, Selasa, 1 September 2020.
Musim puncak berpergian yang biasanya jadi waktu panen penumpang oleh maskapai penerbangan yang biasanya bertepatan di awal mudik Lebaran tak terjadi tahun ini. Normalnya, peak season juga terjadi minimal satu minggu hingga sepuluh hari para pemudik kembali dari daerahnya.
Saat itu pula yang biasanya jadi waktu tersibuk bagi karyawan Garuda. "Sehingga banyak teman-teman di Garuda tidak bisa menikmati Lebaran dan mudik," tutur Irfan. Selain itu, pemerintah kerap meminta peningkatan servis dalam melayani para penumpang di waktu pergi-pulang mudik.
<!--more-->
Jika biasanya untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di hari libur tersebut, Garuda harus menambah armada penerbangan, kali ini berbeda. Akibat pandemi, Garuda terseok-seok karena tak bisa terus-terusan menerbangkan pesawat-pesawatnya untuk mencegah penyebaran virus tersebut di Tanah Air.
Namun begitu, pria yang memimpin maskapai pelat merah sejak 22 Januari lalu itu mengklaim keterpurukan armada penerbangannya pada Mei itu terbilang lambat. Sebab, Garuda punya pasar domestik yang sangat kuat.
Jadi, ketika pagebluk menyerang banyak negara, masih ada masyarakat yang berlibur menggunakan armada penerbangan itu. "Jadi terpuruknya agak lambat," ucap Irfan.
Namun di saat kunjungan umrah tidak dibolehkan dan diumumkan warga Indonesia terinfeksi virus mematikan, serta kebijakan pemerintah terkait larangan mudik, bagi Irfan, itulah waktu di mana keterpurukan mulai merambah perusahaan armada pelat merah itu. "Ya langsung bablas," kata dia.
IHSAN RELIUBUN | RR ARIYANI
Baca juga: Bantuan Modal untuk Garuda cs Ditargetkan Turun September