CEO Jouska: Kami Tidak Menerima Dana Sama Sekali

Selasa, 1 September 2020 08:40 WIB

Logo Jouska. Foto: Jouska

TEMPO.CO, Jakarta - CEO PT Jouska Finansial Indonesia (Jouksa) Aakar Abyasa Fidzuno memastikan perusahaannya sama sekali tidak menghimpun dana investasi dari para klien mereka. Selama ini, Jouska hanya sekedar memberikan edukasi investasi dan saran sejumlah perusahaan yang bisa mengelolanya.

"Jouska tidak pernah menerima dana sama sekali," kata Aakar kepada Tempo di Jakarta, Selasa, 1 September 2020. Sebalikya, dana itu bisa dikelola sendiri oleh para klien, atau bisa ke PT Mahesa Strategis Indonesia, yang bekerja sama dengan Jouska.

Sebelumnya pada 24 Juli 2020, Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah meminta Jousa menghentikan kegiatan operasional. Sebab, Jouska melakukan kegiatan seperti Penasehat Investasi, seperti yang dimaksud dalam UU Pasar Modal.

Penutupan Jouska ini muncul setelah adanya serangkaian keluhan dari para klien yang mengaku rugi. Para klien ini mendapat uang mereka diinvestasikan di saham LUCK, yang merosot dari posisi Rp 1.700 ke Rp 322. Sebagian pun menyatakan bahwa mereka sempat dilarang oleh para sales sekuritas yang berkecimpung di Mahesa.

Dalam kasus Jouska ini, klien dan Mahesa memang memiliki kontrak kerja sama. Sebagian di antaranya memiliki surat kuasa berupa Discretionary Trading Account. Sehingga, para sales sekuritas atau broker yang ada di Mahesa bisa ikut terlibat dalam jual beli saham. "Di luar ini legal, di Indonesia common practice," ujarnya.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, kata Aakar, dana investasi sebenarnya tetap di akun pada klien Jouska. Sebab, mereka memiliki akun di perusahaan sekuritas dan mentransfer ke bank kustodian. Sehingga, para klien ini sebenarnya punya akses langsung terhadap dana mereka sendiri. "Berhak menerima, menolak dan mengintervensi juga."

<!--more-->

Kejadian ini pun ada di lapangan. Ada seorang klien dibelikan saham TLKM dan BBRI oleh broker. Tapi, klien itu menolak dan ingin menggantinya dengan saham syariah. Saham itu pun dijual. "Jadi itu bukti kalau klien bisa intervensi," kata Aakar.

Aakar tidak menutup kemungkinan adanya broker yang meminta klien agar tidak menjual saham yang sudah dibeli, karena adanya Discretionary Trading Account. Tapi lagi-lagi, Aakar ini menyebut ini hanya sebatas saran saja dan klien bisa menolak.

Hanya saja, SWI kemudian menutup operasional Jouska karena melakukan kegiatan seperti penasehat investasi. Aakar pun mengakui ada kesalahan yang dilakukan Jouksa. Walau tidak menghimpun dana nasabah, tapi Jouska selalu menjadi penghubung antara klien dan Mahesa.

Kasus Jouska muncul sejak pertengahan Juli lalu. Merebaknya kasus ini di antaranya dimulai dari tak sedikit klien perusahaan perencana keuangan tersebut mengeluhkan kinerja investasinya yang jeblok dengan nilai tak sedikit.

Dalam operasinya, Jouska melakukan kegiatan seperti penasihat investasi sebagaimana dimaksud dalam UU Pasar Modal yaitu pihak yang memberi nasihat (advisory) kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa. Otoritas Jasa Keuangan menemukan Jouska melakukan kerjasama dengan PT Mahesa Strategis Indonesia dan PT Amarta Investa Indonesia dalam pengelolaan dana nasabah seperti kegiatan Manajer Investasi (MI).

Baca juga: Aakar Abyasa Blak-blakan Soal Sengketa 63 Klien Jouska

Berita terkait

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

12 hari lalu

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

25 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Pasca Pemilu, Analis Ungkap 2 Faktor Fundamental Penentu Arah IHSG ke Depan

22 Februari 2024

Pasca Pemilu, Analis Ungkap 2 Faktor Fundamental Penentu Arah IHSG ke Depan

Kepala riset PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengungkapkan dua faktor yang akan lebih menentukan arah pergerakan IHSG Indonesia ke depan pasca Pemilu.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

21 Februari 2024

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

OJK OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 59 emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp 9,20 triliun.

Baca Selengkapnya

Mirae Asset Prediksi Pasar Saham Menguat pada Semester II 2024, Apa Pemicunya?

25 Januari 2024

Mirae Asset Prediksi Pasar Saham Menguat pada Semester II 2024, Apa Pemicunya?

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis minat investasi masyarakat di pasar saham akan membaik pada semester II tahun ini.

Baca Selengkapnya

Luncurkan RDN Syariah, BSI Dorong Perkembangan Pasar Modal Syariah

18 Januari 2024

Luncurkan RDN Syariah, BSI Dorong Perkembangan Pasar Modal Syariah

Mempercepat pasar modal syariah, BSI berkolaborasi dengan Anggota Bursa Sharia Online Trading System.

Baca Selengkapnya

BEI: Tujuh Perusahaan IPO Selama Sepekan, Dana yang Berhasil Dihimpun Capai Rp 1,33 Triliun

11 Januari 2024

BEI: Tujuh Perusahaan IPO Selama Sepekan, Dana yang Berhasil Dihimpun Capai Rp 1,33 Triliun

BEI menyatakan masih terdapat 29 perusahaan dalam antrean (pipeline) untuk mencatatkan saham di BEI pada 2024.

Baca Selengkapnya

Bursa Efek Targetkan Jumlah Investor Syariah Tembus 1 Juta pada 2024

9 Januari 2024

Bursa Efek Targetkan Jumlah Investor Syariah Tembus 1 Juta pada 2024

Pasar modal syariah di Indonesia menarik. Pertumbuhan investor mencapai 200 persen dalam lima tahun.

Baca Selengkapnya

Ini Deretan Strategi Ganjar - Mahfud Menggenjot Pasar Modal RI

9 Januari 2024

Ini Deretan Strategi Ganjar - Mahfud Menggenjot Pasar Modal RI

TPN memberikan soal gambaran kinerja pasar modal di Tanah Air jika Ganjar - Mahfud terpilih sebagai pemenang dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Jurus Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud Tingkatkan Investor Aktif di Pasar Modal

9 Januari 2024

Ini Jurus Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud Tingkatkan Investor Aktif di Pasar Modal

Bagaimana strategi paslon presiden dan wakil presiden untuk mendorong jumlah investor aktif di pasar modal jika terpilih sebagai pemenang?

Baca Selengkapnya