Kerugian AirAsia Melonjak 268 Persen jadi Rp 345,53 Miliar per Kuartal I 2020
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 31 Agustus 2020 07:27 WIB
Sebelumnya, AirAsia telah melakukan penghentian sementara seluruh penerbangan per 1 April 2020 dan mengoperasikannya kembali secara bertahap pada 19 Juni 2020. Periode tersebut berbarengan dengan musim puncak perjalanan dalam dan luar negeri, seperti mudik Lebaran, musim dingin di Australia, serta musim libur sekolah.
Dengan begitu, peluang maskapai tersebut untuk mengerek kinerja menjadi hilang. Jumlah rute penerbangan yang dilakukan saat ini pun masih terbatas.
Adapun perlambatan kinerja yang dalam juga dihadapi oleh induk usahanya di Malaysia, AirAsia Group Bhd., dan maskapai AirAsia di negara-negara lain. Pada Selasa pekan lalu, AirAsia Group mengumumkan anjloknya pendapatan hingga 58,98 persen secara yoy pada semester I tahun 2020, menjadi hanya 2,22 miliar ringgit Malaysia dari sebelumnya 5,43 miliar ringgit Malaysia.
Perusahaan yang dipimpin Tony Fernandes ini juga mengalami rugi bersih hingga 1,79 miliar ringgit Malaysia dari posisi laba bersih 111,77 juta ringgit Malaysia pada semester I/2019.
BISNIS
Baca juga: Mulai Hari Ini, AirAsia Tawarkan Diskon Tiket 20 Persen ke Semua Rute Domestik