Anies Minta Ruas Tol Dalam Kota untuk Jalur Sepeda, BPJT: Idenya Seperti CFD
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 26 Agustus 2020 20:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengevaluasi permintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk membuka satu ruas jalan tol lingkar dalam Jakarta untuk bisa digunakan pesepeda di satu waktu tertentu.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan ide yang diusulkan adalah seperti seperti kegiatan kawasan bebas kendaraan bermotor di Jakarta. "Idenya seperti Car Free Day (CFD) di Jakarta, atau Bali Marathon di Tol Bali Mandara," ujar Danang kepada Tempo, Rabu, 26 Agustus 2020.
Danang mengatakan fokus evaluasi pemerintah mengenai usulan tersebut adalah terkait keselamatan dan keamanan implementasi dengan masyarakat. Di samping itu, kebijakan tersebut juga akan mempertimbangkan pengaturan bisnis atau investasi dengan Badan Usaha Jalan Tol yang memiliki perjanjian konsesi dengan PUPR.
"Baru kami evaluasi di Bina Marga dan BPJT," ujar Danang. Ruas tol yang diajukan Anies, kata dia, masih dikonstruksi dalam dua tahun ke depan.
Sebelumnya, Surat tertanggal 11 Agustus 2020 bernomor 297/-1.792.1 dengan sifat segera ini diajukan Anies berdasarkan pada pertimbangan meningkatnya jumlah pesepeda di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan kawasan sekitarnya.
<!--more-->
"Mohon kiranya Menteri PUPR dapat memberikan izin pemanfaatan 1 (satu ruas jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta (Cawang-Tanjung Priok) sisi Barat sebagai lintasan road bike guna mengakomodir pengguna sepeda pada setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00," seperti dikutip dari surat berkop Gubernur DKI Jakarta itu yang beredar viral di media sosial.
Pemprov DKI, kata Anies, saat ini terus berupaya membangun lajur sepeda secara masif. Yang sudah terbangun sepanjang 63 kilometer di 22 ruas jalan DKI Jakarta. Selain itu ada juga lajur sepeda sementara (pop-up bike lane) di sepanjang ruas Jl. MH Thamrin-Jl Jenderal Sudirman sebagai pelaksanaan Pergub ttg PSBB dalam masa transisi.
Karena volume pesepeda terus meningkat tiap minggunya di pop-up bike lane, maka Pemprov DKI Jakarta meminta adanya lajur tambahan dari tol. Merujuk data tanggal 20-26 Juli 2020, ada sebanyak 82.380 pesepeda dengan rata-rata kenaikan volume sejak minggu pertama hingga ketujuh sebesar 15 persen.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syarin Liputo membenarkan adanya surat tersebut. Rencana ihwal penyiapan satu ruas jalan tol bagi jalur pesepeda itu, kata Syarin, telah disampaikan kepada Menteri Basuki Hadimuljono.
“Tepatnya mulai di Kebon Nanas sampai dengan ke arah Tanjung Priok, satu sisi, yang akan digunakan sebagai jalur sepeda sementara untuk sepeda road bike,” kata Syafrin saat ditemui di Balai Kota pada Rabu, 26 Agustus 2020.
<!--more-->
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurut Syafrin, tengah menyiapkan ruas jalan tol dalam kota yang membentang dari Kebon Nanas sampai dengan Tanjung Priok sepanjang 20 kilo meter sebagai jalur sepeda road bike atau sepeda balap.
Dengan begitu, menurut Syafrin, ruas jalan tol sisi barat dari Kebon Nanas hingga Tanjung Priok bakal ditutup. Lalu, bakal ada traffic cone sebagai pembatas jalur sepeda sehingga tidak keluar ke jalan arteri atau bercampur dengan lalu lintas lainnya.
Ia menjelaskan, nantinya hanya akan ada satu jalur ditutup. "Diusulkan untuk hari Minggu saja jam enam sampai jam sembilan pagi. Tapi ini masih dalam pembahasan ya, kita masih menunggu persetujuan dari pak Menteri (PUPR),” ujar Syafrin.
Baca juga: Alasan Anies Minta Satu Lajur Tol Jadi Jalur Sepeda
CAESAR AKBAR | BISNIS