Jokowi ke Pengusaha Mikro: Harus Bersyukur Bisa Berjualan Meski Omzet Turun
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 24 Agustus 2020 15:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa para pelaku usaha mikro dan kecil patut bersyukur lantaran saat ini masih bisa berjualan, meskipun omzet turun separuhnya.
"Biasanya omzet satu juta sekarang tinggal lima ratus ribu. Biasanya keuntungan lima ratus, sekarang keuntungan dua ratus. Tapi harus lihat bahwa negara lain mengalami hal yang lebih parah dari kita, ini yang patut kita syukuri bersama-sama," ujar Jokowi dalam siaran langsung, Senin, 24 Agustus 2020.
Jokowi mengaku memahami bahwa saat ini pelaku usaha mikro dan kecol berada pada kondisi yang sulit lantaran turunnya omzet dan laba akibat dampak pandemi Covid-19. Ia mengatakan situasi itu sejatinya tidak hanya dialami oleh pelaku usaha mikro dan kecil.
"Ini juga dialami pelaku usaha di tengah dan besar. Ini juga tidak hanya dialami pelaku usaha di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Sebanyak 215 negara semua alami hal yang sama," kata dia.
Pemerintah, kata Jokowi, saat ini sedang berusaha mengendalikan Covid-19, seperti halnya negara lain. Ia berharap penyakit yang menyerang pernafasan itu bisa segera dikendalikan setelah adanya vaksinasi. Saat ini, vaksin tersebut masih dalam tahapan uji klinis, salah satunya di Bio Farma, Bandung.
<!--more-->
Kalau fase uji klinis tersebut sudah selesai dan vaksinasi bsudah dilakukan, Jokowi berharap kondisi akan kembali normal. "Sehingga omzet bapak ibu kembali normal seperti sebelum pandemi. Tapi keadaan sekarang belum memungkinkan untuk itu. Tapi arahnya sudah jelas," ujar Jokowi.
Hari ini, Jokowi resmi meluncurkan Banpres Produktif untuk pelaku usaha mikro dan kecil. Program anyar ini adalah tambahan setelah sebelumnya pemerintah memberi stimulus berupa subsidi bunga, insentif pajak UMKM, kredit modal kerja baru, hingga penempatan dana di perbankan untuk UMKM.
Jokowi mengatakan Banpres Produktif itu adalah bantuan berupa hibah, bukan pinjaman maupun kredit. Ia berharap bantuan tersebut bida dipergunakan sebagai tambahan modal untuk menambah barang dagangan.
"Kami titip betul agar Banpres Produktif dipakai sebaik-baiknya untuk membantu usaha bapak ibu sekalian. Jangan dipakai untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, yang konsumtif. Tapi untuk hal produktif," ujar Jokowi.
Untuk hari ini, bantuan sebesar Rp 2,4 juta itu akan diberikan kepada 1 juta usaha mikro dan kecil. Ia menargetkan pada akhir Agustus 2020 bantuan tersebut telah sampai kepada 4,5 juta penerima dan pada akhir September tercapai 9,1 juta. Adapun secara keseluruhan Jokowi menargetkan ada 12 juta pelaku usaha mikro dan kecil yang mendapat Banpres Produktif tersebut.
Baca juga: Cegah Resesi, Jokowi: Jangan Sampai Investasi Tumbuh Minus di Atas 5 Persen