Uang Rp 75 Ribu Baru Beredar 0,03 Persen, Stok BI Masih Banyak

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Senin, 24 Agustus 2020 15:48 WIB

Warga berfoto dengan uang pecahan Rp 75 ribu yang baru saja ia terima di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta, Selasa 18 Agustus 2020. Warga yang hendak memiliknya harus memesan terlebih dahulu melalui situs pintar.bi.go.id. Setiap KTP hanya bisa menukar selembar pecahan uang yang baru tersebut. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sampai hari ini, Senin, 24 Agustus 2020, total uang pecahan baru Rp 75 ribu yang sudah ditukarkan dan beredar di masyarakat mencapai 26.824 lembar. Artinya, jumlah uang yang beredar baru 0,035 persen dari total yang dicetak Bank Indonesia (BI), yaitu 75 juta lembar.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, karena masih banyak uang yang akan kami edarkan ke masyarakat," kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim dalam taklimat media secara virtual pada hari yang sama.

Uang pecahan Rp 75 ribu ini sebelumnya diluncurkan Bank Indonesia pada 17 Agustus 2020. Peluncuran ini dilakukan sebagai bagian dari peringatan HUT RI ke-75 pada tahun ini.

Marlison mengatakan, animo masyarakat untuk memiliki uang baru pecahan khusus Rp 75 ribu ini sangat tinggi. Sejak 1 jam pertama setelah portal pintar.bi.go.id dibuka, pemesanan slot sampai 30 September 2020 langsung ludes.

Sehingga, banyak masyarakat kesulitan memesan lantaran kuotanya sudah penuh. Menurut Marlison, BI memang menerapkan sistem kuota agar uang ini dapat diterima masyarakat secara luas. Di samping itu, ada protokol kesehatan yang harus dipenuhi saat penukaran langsung di kantor perwakilan wilayah BI.

Advertising
Advertising

Hingga 30 September 2020, kuota yang dibuka mencapai 197.454 lembar. Semua kuota ini sudah terisi penuh oleh para pemesan. Tapi, belum tentu semuanya benar-benar ditukarkan oleh masyarakat. "Ternyata saat realisasi di lapangan, beberapa data (pemesan) tidak lengkap atau tidak sesuai" kata Marlison.

Baca juga: Uang Baru Rp 75 Ribu Dihargai Jutaan, Bukalapak Tutup Akun Penjual

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya