Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 November 2019. Rapat tersebut membahas evaluasi kinerja APBN 2019 dan rencana kerja APBN tahun anggaran 2020. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengibaratkan tugas para pegawai Kementerian Keuangan pada masa pandemi Covid-19 seperti seseorang dalam pertempuran.
"Jadi kalau Anda tidak siap untuk bertempur, sampaikan pada atasan bahwa Anda tidak siap. Sehingga kami bisa melakukan langkah-langkah yang cepat, tepat, dan efektif," kata Sri Mulyani dalam pelantikan pegawai eselon II dan III Kemenkeu secara virtual, Senin, 24 Agustus 2020.
Kepada seluruh pegawai Kemenkeu, dia mengatakan tidak ada waktu bersantai pada masa pandemi Covid-19. Pandemi, kata dia, meminta semua untuk bertempur dan menggunakan instrumen, serta sumber daya yang ada secara maksimal.
"Hal itu untuk membantu masyarakat, ekonomi dan memulihkan kesejahteraan secara berkeadilan," ujarnya.
Kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dia menekankan percepatan pencairan anggaran kementerian dan lembaga secara cepat dan akuntabel menjadi kunci dalam pelaksanaan pemulihan ekonomi nasional.
Dia berharap kepada seluruh pejabat yang hari ini dilantik, maupun seluruh pejabat kantor wilayah di seluruh Indonesia, untuk merasakan dan betul-betul bisa menerapkan manajemen krisis hari ini.
"Jangan bersikap seperti pejabat birokratis, business as usual. Jangan menunggu masalah datang, jangan terlambat untuk mengantisipasi," ujar kata dia.
Sri Mulyani juga telah meminta kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan Andin Hadiyanto untuk selalu proaktif melihat seluruh Satuan Kerja dan memantau pencairan anggaran. Menurutnya, Satker yang tidak mencairkan sesuai perencanaan, harus langsung dihubungi dan ditanyakan masalahnya.
Terkini: Lokasi Proyek 3 Juta Rumah Prabowo Ada di Tangerang hingga Batang Jawa Tengah, Respons Kemenkeu soal Ramai Opsi Bailout untuk Selamatkan Sritex
15 jam lalu
Terkini: Lokasi Proyek 3 Juta Rumah Prabowo Ada di Tangerang hingga Batang Jawa Tengah, Respons Kemenkeu soal Ramai Opsi Bailout untuk Selamatkan Sritex
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengungkapkan rencananya untuk merealisasikan program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo.
Apindo Minta Pemerintah Kembali Berikan Insentif PPh 21 DTP untuk Menyelamatkan Industri Tekstil
19 jam lalu
Apindo Minta Pemerintah Kembali Berikan Insentif PPh 21 DTP untuk Menyelamatkan Industri Tekstil
Apindo mengusulkan pemerintah kembali menerapkan insentif pajak penghasilan 21 Ditanggung Pemerintah (PPh 21 DTP) untuk menyelamatkan industri padat karya yang saat ini mengalami kontraksi
Upaya Penyelamatan Sritex, Airlangga Klaim Belum Ada Rencana Sritex Dijadikan BUMN
1 hari lalu
Upaya Penyelamatan Sritex, Airlangga Klaim Belum Ada Rencana Sritex Dijadikan BUMN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan hingga saat ini belum ada rencana untuk menjadikan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Terkini: Prabowo Panggil Sri Mulyani dan Sejumlah Menteri Bahas Penyelamatan Sritex, Anggito Abimanyu Ternyata Di-booking Prabowo 6 Bulan sebelum Kabinet Terbentuk
2 hari lalu
Terkini: Prabowo Panggil Sri Mulyani dan Sejumlah Menteri Bahas Penyelamatan Sritex, Anggito Abimanyu Ternyata Di-booking Prabowo 6 Bulan sebelum Kabinet Terbentuk
Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri untuk membahas perkembangan industri tekstil dalam negeri.
Ramai Prabowo Ingin Fasilitasi Mobil Dinas Menteri dengan Maung, Begini Penjelasan Kementerian Keuangan
3 hari lalu
Ramai Prabowo Ingin Fasilitasi Mobil Dinas Menteri dengan Maung, Begini Penjelasan Kementerian Keuangan
Kementerian Keuangan mengklarifikasi pernyataan Wakil Menteri Keuangan soal rencana Presiden Prabowo menggunakan Maung Pindad sebagai kendaraan kenegaran