Luhut: Mulai Kelihatan Kita Juga Bisa Kendalikan Covid-19

Rabu, 19 Agustus 2020 13:50 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seusai menghadiri diskusi bertajuk 'Merajut Konektivitas Ibu Kota Negara' di Jakarta Pusat, Rabu, 26 Februari 2020. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap vaksin Covid-19 akan segera ditemukan atau dapat digunakan awal tahun depan. Menurutnya, vaksin diperlukan karena di masa pandemi, Indonesia dan hampir seluruh negara mengalami banyak hambatan.

"Tapi dalam kurun waktu yang singkat setelah tiga bulan kita mengalami tekanan yang begitu besar, sekarang mulai kelihatan kita juga bisa mengendalikan Covid-19," kata Luhut dalam Webinar Tempo bertema transportasi untuk merajut keberagaman Rabu, 19 Agustus 2020.

Adapun saat ini, vaksin sendiri masih dalam tahap pengembangan. Yang paling dekat, adalah vaksin buatan Bio Farma dengan perusahaan asal Cina Sinovac. Saat ini vaksin ini tengah dalam tahap uji klinis tahap akhir sebelum dapat diproduksi massal. Rencananya vaksin itu dapat mulai diproduksi dan disebarkan pada 2021 mendatang.

Di samping menunggu vaksin, kata dia, pemerintah mengeluarkan stimulus ekonomi, maupun pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN berjalan searah.

Menurutnya, saat ini pencairan anggaran juga sudah sampai ke bawah dan mulai berjalan dengan benar. Dia yakin, hal itu juga akan membantu peningkatan kinerja angkutan darat.

Dia berharap ke depan dapat melihat Indonesia semakin bagus dan masyarakat saling bekerja sama untuk bangkit dari tekanan Covid-19 yg telah banyak mengganggu ekonomi Indonesia dan global.

"Mari kita dalam suasana kemerdekaan ke-75 tahun negara Indonesia yang baik, NKRI yang kita puja, yang kita junjung tinggi dan juga Pancasila sebagai landasan kita dan Undang-undang Dasar 1945. Sekali merdeka tetap merdeka," kata Luhut.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan jumlah daerah yang masuk dalam kategori risiko tinggi atau zona merah Covid-19 per 16 Agustus mengalami penurunan menjadi 29 kabupaten/kota.

Ia menyebut, sebaliknya daerah yang masuk kategori risiko sedang atau zona oranye, mengalami peningkatan menjadi 237 kabupaten/kota.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

8 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

8 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

10 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

10 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

11 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

17 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

19 jam lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

19 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

20 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya