Stafsus Sri Mulyani Ungkap Sederet Masalah Penghambat Daya Saing Nasional
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 16 Agustus 2020 21:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi Masyita Crystallin mengatakan terdapat sejumlah kendala yang menghambat daya saing Indonesia. Padahal, daya saing tersebut diperlukan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Tanah Air di atas potensinya.
Salah satu kendala yang yang dimaksud Masyita adalah biaya logistik yang cukup tinggi. Karena itu, pembangunan infrastruktur yang telah digenjot beberapa tahun ke belakang, menurut dia, dapat menjadi solusi untuk mengatasi hal tersebut ke depannya.
"Selain itu, struktur ekonomi pun perlu diubah untuk menyasar sektor-sektor dengan nilai tambah tinggi," ujar Masyita dalam keterangan tertulis, Ahad, 16 Agustus 2020. Hilirasi sektor pertambangan misalnya, telah mulai dilakukan pemerintah untuk meningkatkan value added di sektor ini.
Namun, Masyita mengungkapkan bahwa reformasi struktural tidak bisa dalam waktu singkat mengubah sektor-sektor ekonomi yang selama ini dominan. Untuk diversifikasi sektor, solusi yang dapat dilakukan menurut Masyita adalah dengan meningkatkan nilai tambah dari sektor-sektor baru lainnya.
Di samping itu, Masyita mengatakan peningkatan daya saing juga dapat ditempuh melalui beberapa perbaikan struktural, salah satunya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
<!--more-->
“Pengeluaran di bidang pendidikan sebetulnya cukup memadai, yaitu 20 persen dari APBN," kata Masyita. Dengan penyerapan yang optimal, ia menyakini kebijakan ini dapat meningkatkan sumber daya manusia sehingga produktivitas tenaga kerja Indonesia dapat bersaing dibandingkan dengan negara tetangga.
Masyita mengatakan pemerintah memiliki visi untuk menjadi Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045. Untuk mencapai cita- cita besar tersebut, pertumbuhan ekonomi perlu ditingkatkan di atas potensial.
“Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas potensial dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas dan daya saing perekonomian, sehingga dengan jumlah tenaga kerja yang sama, kita dapat menghasilkan lebih.” Ungkap Masyita.
CAESAR AKBAR