Pidato Jokowi Dianggap Tumbuhkan Optimisme, IHSG Ditutup Menguat di 5.247,69
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 14 Agustus 2020 15:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada sore hari ini ditutup menguat 8,4 poin atau 0,16 persen ke level 5.247,69 pada perdagangan hari ini. Respons positif pasar ini di antaranya berasal dari optimisme yang disampaikan dari pidato Presiden Joko Widodo atau Pidato Jokowi perihal nota keuangan RUU APBN 2021.
Data Bloomberg menunjukkan IHSG dibuka di level 5.239,25 dan bergerak di kisaran 5.221,92 hingga 5.255,37 sepanjang perdagangan hari ini. Penguatan ini sekaligus membuat IHSG mencetak reli 5 hari beruntun.
Sektor keuangan dan pertambangan tercatat sebagai sektor penopang penguatan IHSG dengan kenaikan masing-masing 0,46 persen dan 0,95 persen. Sementara itu, saham-saham di sektor perdagangan dan properti turun 1,12 persen dan 0,75 persen.
Sebanyak 170 saham menguat, 237 saham melemah, dan 291 saham stagnan pada perdagangan hari ini. Saham PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Gudang Garam Tbk memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing 0,87 persen dan 3,24 persen.
Sementara itu, saham PT Smartfren Telecom Tbk. dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menjadi dua saham penekan indeks. Saham BMRI dan FREN masing-masing turun 0,41 persen dan 6,67 persen.
<!--more-->
IHSG sempat parkir di zona merah pada akhir sesi pertama. Namun, indeks berbalik menguat bersamaan dengan penyampaian pidato kenegaraan oleh Presiden Jokowi. Hari ini, Jokowi menyampaikan pidato pengantar nota keuangan RUU APBN 2021 mulai pukul 14.30 WIB.
Dalam pidatonya, Jokowi memaparkan sejumlah hal, antara lain pertumbuhan ekonomi pada 2021 akan berada pada kisaran 4,5 persen hingga 5,5 persen. Pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan masih akan ditopang oleh konsumsi domestik dan investasi. "Tingkat pertumbuhan ekonomi ini diharapkan didukung oleh peningkatan konsumsi domestik dan investasi sebagai motor penggerak utama," kata Jokowi.
Pemerintah juga menganggarkan Rp 414 triliun untuk pembangunan infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021. Pembangunan infrastruktur diutamakan untuk pemulihan ekonomi, penyediaan layanan dasar, serta peningkatan konektivitas.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama sebelumnya mengatakan bahwa pasar sesungguhnya menanggapi positif terhadap pidato tahunan Presiden Jokowi. Pidato ini dianggap telah memberikan optimisme untuk melawan krisis akibat pandemi Covid-19.
BISNIS
Baca juga: Di Depan Jokowi, Puan Maharani Sebut Derajat Kesejahteraan Rakyat Menurun