Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III 2020 Berpeluang Turun Lagi
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Kamis, 6 Agustus 2020 08:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dalamnya kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020 yang mencapai 5,32 persen, membuat ekonom memprediksi bahwa kontraksi yang sama masih berpeluang terjadi pada kuartal III/2020.
Meski demikian, kontraksi pada kuartal depan diperkirakan akan lebih rendah dari kuartal II/2020. Kepala Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro memperkirakan, penurunan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III akan berkurang menjadi sekitar -1 persen sampai dengan -2,9 persen saja.
"Sektor pertanian yang telah melewati puncak musim panen hampir tidak mungkin menopang ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat. Sektor komoditas yang bisa," ujar Satria dalam laporannya, Kamis 6 Agustus 2020.
Dia memproyeksikan, kombinasi dari potensi kenaikan di harga komoditas dan stimulus pemerintah seharusnya mampu mendongkrak daya beli. Kombinasi tersebut, lanjut Satria, dapat menutupi pertumbuhan investasi yang tertekan.
<!--more-->
Seperti diketahui, konsumsi rumah tangga lesu di -5,51 persen pada kuartal II/2020. Tetapi angka ini masih jauh lebih baik daripada kontraksi investasi yang mengalami kontraksi -8,61 persen.
Menurutnya, konsumsi akan bangkit kembali lebih kuat di paruh kedua dengan stimulus pemerintah. Dalam catatannya, Satria yakin pertumbuhan konsumsi rumah tangga dapat menyalip pertumbuhan investasi di sisa tahun ini.
"Bahkan jika pemerintah sukses mengesahkan Omnibus Law untuk investasi dan penciptaan lapangan kerja pada kuartal III/2020, dampaknya terhadap investasi dan pertumbuhan PDB tidak akan langsung terasa," kata Satria.
Sektor manufaktur, konstruksi, transportasi dan pergudangan, akomodasi, makanan dan minuman, serta jasa pada semester I/2020 memang lesu. Namun Satria yakin, perdagangan grosir, pertambangan dan teknologi informasi akan mengalami perbaikan pada semester II/2020.
BISNIS