Gojek Sebut Pergerakan Penumpang Jarak Pendek Tumbuh Paling Tinggi

Selasa, 4 Agustus 2020 13:00 WIB

Satukan platform di empat negara, nama Gojek berkibar di Thailand dan Vietnam.

TEMPO.CO, Jakarta - Head of Transport Gojek Group Raditya Wibowo mengatakan pertumbuhan penumpang untuk rute jarak pendek atau first/last miles tercatat paling tinggi tiap tahun. Penumpang first/last miles adalah penumpang yang umumnya memanfaatkan ojek online untuk menjangkau lokasi tujuan dari simpul-simpul transportasi publik atau sebaliknya.

“Penumpang tumbuh 46 persen tiap tahun untuk first miles/last mile. Angka ini naik terus berbarengan dengan makin terintegrasinya jaringan transportasi di Jakarta,” ujar Raditya dalam konferensi virtual, Selasa, 4 Agustus 2020.

Adapun pengguna aktif bulanan Gojek hingga kini diklaim mencapai 20 juta pelanggan. Angka itu disebut setara dengan 10 persen populasi penduduk usia produktif di Indonesia.

Raditya menjelaskan perusahaannya mendorong pelanggan Gojek memanfaatkan transportasi publik di perkotaan. Sebab sedari awal, tutur dia, Gojek telah mendukung penuh pengembangan layanan moda berbasis angkutan massal.

Apalagi dari survei yang dibuat oleh Gojek beberapa waktu lalu kepada pelanggannya, 90 persen responden menyatakan berminat menjadi pengguna transportasi umum jika pengalamannya lebih nyaman.

Menurut Raditya, semakin banyak transportasi publik tersedia, pihak-pihak seperti aplikator angkutan online, pengelola transportasi massal, hingga masyarakat pun cenderung akan lebih diuntungkan. Di samping itu, pengembangan transportasi massal bakal berdampak positif bagi lingkungan.

“Jadi, angkutan massal itu bukan kompetitor, melainkan teman,” tuturnya.

Raditya menerangkan, perusahaannya saat ini sudah mengembangkan fitur dalam aplikasi Gojek yang akan memandu pelanggan seandainya mereka ingin menggunakan angkutan publik. Fitur itu bernama Go Transit.

“Go transit akan memberikan alternatif transportasi untuk penumpang saat mereka memasukkan tujuannya,” tutur Raditya. Ke depan, perusahaan akan mengembangkan fitur itu dengan menyediakan layanan pemesanan tiket multimoda.

“Jadi pelanggan bisa langsung beli, misalnya paket perjalanan Gojek dan tiket perjalanan transportasi publik. Jadi lebih gampang, customer enggak akan pusing mikirin tiga kali bayar," ucapnya. Namun, Raditya mengakui butuh kerja sama dengan operator transportasi massal maupun pemerintah.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

1 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

2 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

3 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

3 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

7 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

7 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

7 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

7 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya