Pekerja teknik PT GMF AeroAsia berada di hanggar 4 milik Garuda Indonesia yang baru diresmikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, 28 September 2015. Pembuatan Hanggar terbesar di dunia tersebut memiliki nilai investasi mencapai US$ 60 juta atau setara dengan Rp 879,3 miliar. AP Photo
TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. (GMFI) telah mengantongi izin dari pemerintah Indonesia melakukan perawatan pesawat dari maskapai luar negeri.
VP Corporate Secretary & Legal GMF AeroAsia Rian Fajar Isnaeni mengatakan pemerintah telah memberikan izin sehingga keimigrasian, sehingga secara perlahan pelanggannya dari luar pun bisa masuk ke wilayah Indonesia.
“Terbukti saat ini pesawat A330 milik Nepal Air telah siap kami lakukan perawatan di GMF,” kata dia, Senin 3 Agustus 2020.
Rian mengakui hingga pada semester I/2020, kinerja keuangan perusahaan masih cukup tertekan dibandingkan dengan pencapaian yang sama pada semester lalu. Menurutnya dengan menurunnya tingkat penerbangan akibat pandemi ini, ekosistem penunjangnya pun sangat terdampak.
Namun, emiten berkode saham GMFI tersebut mengaku tidak berdiam diri saat ini. “Untuk menghadapi semester kedua saat ini pun kami akan terus memaksimalkan upaya terbaik agar kondisi perusahaan tidak semakin terpuruk. Ditambah lagi jumlah penerbangan saat ini sudah semakin naik perlahan tapi pasti,” imbuhnya.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
1 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.