Tanggapi Berita Anji, Susi Pudjiastuti: Anda Sangat Tidak Bertanggung Jawab

Senin, 3 Agustus 2020 14:30 WIB

Susi Pudjiastuti. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menanggapi berita yang berisi kontroversi wawancara musikus Anji dengan narasumbernya, Hadi Pranoto, yang mengklaim sebagai profesor mikrobiologi dan telah menemukan antibodi Covid-19. Berita yang diterbitkan Tempo.co memuat pernyataan Anji yang menyebut bahwa pihak yang semestinya bertanggung jawab terhadap klaim tersebut adalah Hadi.

“Anda sangat tidak bertanggung jawab,” kata Susi melalui akun Twitter-nya @susipudjiastuti sembari menyertakan simbol tunjuk tangan pada tautan berita berjudul ‘Anji: yang Harus Minta Maaf Pak Hadi Pranoto’, Senin, 3 Agustus 2020.

Sebelumnya, video wawancara Hadi dan Anji viral di media sosial. Dalam video itu, Hadi mengaku sudah menemukan obat Covid-19 yang bisa menyembuhkan pasien hanya dalam waktu dua sampai tiga hari. Hadi juga menyebut virus penyebab Covid-19 baru bisa mati pada suhu 350 derajat celcius.

Disebut pula dalam judul video itu bahwa Hadi adalah profesor. Namun, gelar profesor hingga lembaga yang menaungi Hadi tidak dijelaskan dalam video yang diunggah Anji. Kini, video itu telah dihapus oleh YouTube.

Setelah video tersebut viral, dalam sebuah komentar di akun media sosial, Anji sempat menjawab pertanyaan yang netizen yang kini sudah dihapusnya. Pertanyaan warganet itu menyinggung soal gelar keprofesoran Hadi dan klaim temuannya.

Advertising
Advertising

“Saya rasa yang harus minta maaf adalah Pak Hadi Pranoto, jika dia tidak bisa mempertanggungjawabkan kalimatnya. Saya kan juga bertanya di menit 4:39 dan 8:27. Saya tidak merasa berbuat tolol karena saya interviewer," kata Anji.

<!--more-->

Terkait pernyataan Hadi Pranoto bahwa virus penyebab Covid-19 baru bisa mati di suhu 350 derajat Celcius, pengajar mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Agung Dwi Wahyu Widodo, mematahkannya. Dari pengalaman Agung, pada suhu 120 derajat saja virus sudah inaktif.

“Selama ini kami pakai autoklaf yang 120 derajat, itu virusnya sudah inaktif,” kata Agung saat dihubungi, Ahad, 2 Agustus 2020. Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk sterilisasi benda menggunakan uap panas dan tekanan tinggi.

Agung mengaku heran ketika Hadi menyebut suhu 350 derajat untuk membunuh virus. Dia bingung alat kedokteran apa yang bisa mencapai suhu panas tersebut. “Sekarang alat apa yang bisa untuk menghilangkan virus sampai suhu itu,” ujar dia.

Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Herawati Sudoyo mengatakan dibutuhkan pengetahuan mengenai struktur virus untuk mengetahui toleransi mikroorganisme itu terhadap suhu.

Dia mengatakan virus memiliki membran pelapis ganda yang terdiri dari lipid dan protein. Pendiri Eijkman ini mengatakan zat yang menyelubungi virus itu akan larut bila dipanaskan. Dan dalam kasus virus Sars-Cov-2 penyebab Covid-19, ia menyebut Hadi keliru. “Hasil studi menyatakan bahwa pada suhu 56 derajat Celcius, membran akan rusak,” ujar dia.

ROSSENO AJI | ISTIQOMATUL HAYATI

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

12 jam lalu

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

Polres Prabumulih sudah melakukan penyelidikan soal dugaan malpraktik seorang bidan yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya