IHSG Jeblok 2,6 Persen, Investor Asing Ramai-ramai Lepas Saham Rp 583,28 Miliar

Senin, 3 Agustus 2020 10:51 WIB

Karyawan tengah melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 21 Juli 2020. Pergerakan IHSG berakhir naik tajam 1,26 persen atau 63,6 poin ke level 5.114,71 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin, 3 Agustus 2020.

Melansir data RTI, pada pukul 9.50 WIB, IHSG melemah 2,6 persen atau 133,86 poin menjadi 5.015,76. Padahal sebelumnya IHSG sempat bergerak di rentang 5.015,53 - 5.157,27.

Sebanyak 106 saham melaju di zona hijau dan 185 saham di zona merah. Sedangkan 142 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 904,2 miliar dengan volume 839,2 juta saham.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pola gerak IHSG sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar dan terlihat sedang berusaha menembus level resisten terdekat. Ia menyebutkan, rilis kinerja emiten semester pertama akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa saat mendatang.

Selain itu, kata dia, tingkat inflasi yang akan rilis pada hari ini disinyalir masih berada dalam keadaan stabil akan turut menjadi sentimen bagi pergerakan IHSG. "Hari ini IHSG berpotensi bergerak dalam rentang yang cukup terbatas," kata William dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Agustus 2020. Ia pun memperkirakan IHSG bergerak pada kisaran level 4.821 hingga 5.188.

Jebloknya IHSG pada perdagangan hari ini seiring dengan tingginya net sell asing setelah merespons rilis data Purchasing Managers' Index PMI Indonesia. Sejumlah saham berkapitalisasi jumbo yang mengalami aksi jual menjadi penekan utama IHSG. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya terkoreksi 2,16 persen menjadi Rp 30.525.

<!--more-->

Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 3,8 persen menuju Rp 2.040. Saham BUMN lainnya, yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) koreksi 4,26 persen menjadi Rp 2.920.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) masing-masing merosot 3,45 persen dan 3,04 persen menuju Rp 5.600 dan Rp 4.460.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mengatakan data Purchasing Managers' Index PMI Indonesia yang diterbitkan pagi ini masih menunjukkan kontraksi, yakni di level 46,9 pada Juli 2020, dibandingkan 39,1 pada Juni 2020, dan 49,6 pada Juli 2019. Indikator kontraksi adalah di bawah level 50.

"Masih kontraksinya data PMI memicu penjualan bersih asing ekuitas Indonesia secara besar-besaran," kata Christine.

Advertising
Advertising

Hingga pukul 10.10 WIB, net sell investor asing mencapai Rp 583,28 miliar. Sejumlah saham yang mengalami net sell di atas Rp 100 miliar adalah BBRI sejumlah Rp 219,6 miliar, BBCA Rp 111,4 miliar, dan TLKM Rp 109,4 miliar.

BISNIS

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

13 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

13 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

3 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya