Viral CEO Jouska Aakar Abyasa Fidzuno Ternyata Pernah Ganti Nama
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 1 Agustus 2020 16:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Founder dan CEO perusahaan perencanaan keuangan PT Jouska Finansial Indonesia atau CEO Jouska Aakar Abyasa Fidzuno hari ini menjadi topik pembicaraan hangat dan berkembang viral di media sosial Twitter. Hingga berita ini ditulis tercatat sebanyak 3.262 cuitan membicarakan soal CEO Jouska.
Selain mengomentari video pendek yang bertajuk Jouska, warganet juga membicarakan soal perubahan nama Aakar Abyasa Fidzuno. Pada lima tahun silam atau tepatnya Kamis, 25 Juni tahun 2015 yang lalu, ternyata Pengadilan Negeri Jakarta Timur mengabulkan permohonan pergantian nama Ahmad Fidyani menjadi Aakar Abyasa Fidzuno.
Artinya, 4 bulan sebelum Jouska beroperasi efektif, Ahmad Fidyani sudah menyandang nama baru sebagai Aakar Abyasa Fidzuno. Dalam nomor perkara 252/PDT.P/2015/PN.JKT.TIM dengan klasifikasi perkara Permohonan Ganti Nama, PN Jaktim menyampaikan empat petitum.
Petitum pertama adalah mengabulkan permohonan pemohon. Kedua, memberi izin pemohon untuk mengganti nama pemohon, yakni Ahmad Fidyani menjadi Aakar Abyasa Fidzuno, yang selanjutnya menyebut dirinya Aakar Abyasa Fidzuno.
Ketiga, memerintahkan pejabat atau pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten Dati II Banyuwangi untuk mendaftarkan penggantian nama tersebut dalam register yang tersedia untuk itu. Keempat, menetapkan biaya menurut hukum.
Sebelumnya sejumlah klien mengeluhkan kejanggalan layanan Jouska di media sosial. Mereka mengaku merugi tak sedikit setelah menggunakan layanan perencanaan keuangan Jouska.
Berdasarkan hasil pertemuan Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan manajemen Jouska, perusahaan itu diduga melanggar tiga regulasi sekaligus. Jouska diduga melanggar Undang-undang Pasar Modal, Undang-undang Informasi & Transaksi Elektronik, dan Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Jouska lalu berhenti beroperasi sementara pada 24 Juli 2020. Jouska yang mulai beroperasi efektif pada 27 Oktober 2015 hingga 2018 tercatat memiliki 2.800 klien.
BISNIS