Kemenhub Perketat Pengawasan Protokol Arus Balik Hari Ini
Reporter
Yohanes Paskalis
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 1 Agustus 2020 06:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperketat pengawasan protokol kesehatan dan sirkulasi kendaraan saat arus balik Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah pada Ahad mendatang. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengatakan pergerakan masyarakat melalui angkutan umum dan pribadi ke luar kawasan perkotaan, terutama dari Jakarta dan sekitarnya, masih merata sejak 27-30 Juli sehingga tak memicu penumpukan.
Puncak arus bahkan sudah terjadi pada Kamis malam lalu. “Saat berangkat protokol Covid masih bisa diawasi dengan baik. Fokus sekarang justru saat semua kembali pada Ahad,” ujarnya kepada Tempo, Jumat 31 Juli 2020.
Dia memastikan pelonggaran larangan bepergian di masa Idul Adha yang beririsan dengan akhir pekan ini sudah melalui pertimbangan matang. Alasan pertama, menurut Budi, adalah karena periode libur yang lebih pendek dibandingkan Lebaran. “Minat pulang kampung dan perjalanan jauh tidak besar, hanya untuk lokasi yang dekat,” ucap Budi.
Pemerintah pun tak ingin distribusi logistik di akses keluar masuk kota terganggu jika ada larangan baru yang membutuhkan penyesuaian. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun sebelumnya memastikan tak ada larangan mudik seperti saat Idul Fitri pada akhir Mei lalu.
Sebagai gantinya, operator transportasi diawasi agar tak melanggar Permenhub Nomor 41 Tahun 2020 yang membatasi keterisian armada dan mewajibkan penumpang menyiapkan dokumen bukti kesehatan, mulai dari hasil tes polymerase chain reaction (PCR) atau bukti tes rapid yang berlaku selama 14 hari.
Dia pun tak menampik adanya lonjakan penumpang pada libur kali ini. “Kami antisipasi simpul transportasi, jalan nasional dan tol, serta daerah wisata karena long weekend,” ucapnya, Selasa lalu.
Contoh lonjakan di moda angkutan darat dapat terlihat dari volume keberangkatan penumpang bus Terminal Pulogebang di Jakarta Timur. Di masa transisi pasca pembatasan berskala besar (PSBB), kata Budi Setiyadi, arus penumpang dari lokasi tersebut hanya berkisar 40-50 penumpang per hari, namun kini menjadi lebih dari 1.500 penumpang per hari.
<!--more-->
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II (persero), Yado Yarismano, pun mencatat pergerakan 35 ribu penumpang di 19 bandara milik perseroan, kemarin. Padahal volume harian penumpang yang ditotal dari seluruh bandara itu biasanya hanya berkisar 25-30 ribu. “Paling padat pada rute-rute ke Medan dan Yogyakarta,” katanya.
Pergerakan kendaraan pribadi malah lebih besar. Corporate Communication & Community Development Group Head, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru, mengatakan volume perlintasan kendaraan di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Kamis lalu melonjak sampai 106,4 persen dari masa normal.
“Pada Kamis sudah naik 2 kali lipat,” kata Sekretaris Perusahaan Jasa Marga, Agus Setiawan, yang menimpali jawaban terkait lonjakan arus.
Anggota Ombudsman, Alvin Lie, mengatakan pemerintah sudah telanjur fokus pada strategi pemulihan ekonomi dan tak begitu mengkhawatirkan kenaikan kurva penyebaran Covid-19. Mitigasi yang awalnya ketat secara nasional pun dianggap mulai longgar, dan diserahkan pada regulator daerah. “Jangankan larangan, saat Idul Adha ini pun masih minim sekali imbauan agar tak mudik,” ucapnya.
FRANSISCA CHRISTY ROSANA | ADI WARSONO | ANDITA RAHMA | YOHANES PASKALIS