Pemerintah Dinilai Tidak Perlu Genjot Kredit saat Masa Pandemi

Jumat, 24 Juli 2020 21:12 WIB

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). Dok. TEMPO/ Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan hendaknya pemerintah tidak mendesak Otoritas Jasa Keuangan untuk mendorong perbankan meningkatkan penyaluran kredit di tengah wabah Covid-19. Dia menilai di masa pandemi ini, fokus pemerintah sebaiknya bukan pada penyaluran kredit.

"Karena kalau itu yang dilakukan dalam kondisi wabah Covid-19, maka exposure risiko dari lembaga keuangan khususnya di perbankan itu akan meningkat," kata Piter dalam diskusi virtual, Kamis, 24 Juli 2020.

Jika dipaksakan menyalurkan kredit, kata dia, justru Indonesia akan mendapatkan bahaya baru dengan adanya tambahan risiko yang dialami oleh lembaga keuangan khususnya perbankan.

"Karena saat ini kondisi sektor rill begitu fragile-nya. Jadi bukan timing untuk kita meningkatkan penyaluran kredit," ujarnya.

Jika pemerintah mendesak OJK untuk mendorong perbankan menyalurkan kredit, maka OJK akan dianggap tidak cukup membantu penanganan dampak wabah Covid-19. OJK, kata dia, menjadi terkesan hanya fokus dalam kebijakan restrukturisasi kredit, tidak mendorong pertumbuhan penyaluran kredit.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Wimboh Santoso memprediksi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan turun menjadi di bawah 3 persen pada Juni 2020. Hal itu terjadi karena aktivitas perekonomian belum bergerak akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk penanganan Covid-19.

<!--more-->

"Pada Mei pertumbuhan kredit 3 persen dan kalau kita lihat pada Juni masih turun," kata Wimboh dalam diskusi virtual, Kamis, 23 Juli 2020.

Total kredit yang tersalurkan sepanjang Mei hanya mencapai Rp 5.583,25 triliun. Sedangkan pada April lalu, realisasi kredit perbankan sebesar Rp 5.609 triliun dan pada Maret sebelumnya mencapai Rp 5.712,04 triliun.

Menurut Wimboh, pandemi Covid-19 membuat penyaluran kredit perbankan cukup tertekan. Kendati begitu, dia memperkirakan pada Juli pertumbuhan penyaluran kredit mulai naik.

"Dan kami harapkan di 2021 akan lebih back to normal," ujarnya.

Sedangkan untuk penyaluran kredit sepanjang 2020, dia optimistis masih positif atau tumbuh di kisaran 3 persen hingga 4 persen.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

14 jam lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

22 jam lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

1 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

4 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

4 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya