Peleburan OJK-BI, Pemerintah Dinilai Sulit Atur Sektor Keuangan

Jumat, 24 Juli 2020 16:28 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Independen Bank DKI Lukman Hakim menilai jika peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali ke Bank Indonesia, pemerintah justru lebih sulit untuk mengatur sektor keuangan. Karena, kata dia, BI yang mendapatkan independensi sesuai Undang-undang, tidak bisa dikendalikan pemerintah.

"Jika OJK saat ini dkembalikan ke BI, maka BI akan menjadi lembaga yang sangat kuat di luar pemerintah super, super body," kata Lukman dalam diskusi virtual, Jumat, 24 Juli 2020.

Dia menuturkan wacana pembubaran OJK salah satunya berawal karena munculnya biaya operasional yang tinggi. Dengan adanya OJK, kata dia, ongkos bisnis menjadi tinggi karena OJK meminta premi kepada industri keuangan.

Problem koordinasi dengan moneter, juga menjadi salah satu penyebab timbulnya wacana penggabungan OJK ke BI. Dia mencontohkan suku bunga yang sudah diturunkan oleh BI, tidak serta merta diikuti oleh penurunan suku bunga perbankan.

Problem komunikasi, kata Lukman juga menjadi masalah. "Image bahwa orang- orang OJK cenderung high profile, kurang humble," ujarnya.

<!--more-->

Padahal di sisi lain, Lukman menilai lebih dari tujuh tahun banyak manfaat dirasakan perbankan dengan adanya OJK. Salah satu manfaatnya, koordinasi antara perbankan dan industri keuangan non bank atau IKNB menjadi lebih mudah.

Dengan adanya OJK, kata dia, pengawasan perbankan juga menjadi lebih prudent. "Pengalaman saya ada peniti jatuh saja di sebuah bank, OJK akan tahu," kata dia.

Kendati begitu, dia juga melihat memang pengawasan di IKNB belum se-prudent perbankan, karena aturan dan regulasi masih dalam proses pembuatan.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

1 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

5 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya