Penyebab Ekspor Buah RI ke Jepang Kalah dari Filipina

Jumat, 24 Juli 2020 12:15 WIB

Ilustrasi pisang terlalu matang. Unsplash/Elena Koycheva

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia saat ini menjadi eksportir buah nomor 19 terbesar untuk pasar Jepang. Dengan posisi ini, ekspor Indonesia kalah dari negara tetangga, Filipina, yang menjadi eksportir utama dengan pangsa pasar 26,2 persen.

Ketua Asosiasi Eksportir Buah dan Sayur Segar (Aseibssindo) mengatakan masalahnya ada pada fasilitas treatment untuk buah yang akan diekspor. "Di negara kita, fasilitas ini hanya ada di satu lokasi," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 24 Juli 2020.

Menurut Hendra, salah satu persyaratan karantina Jepang adalah membasmi lalat dan telur lalat pada buah-buahan. Pembasmian ini harus dilakukan dengan treatment di fasilitas tersebut. Tapi sampai hari ini, belum ada lagi penambahan fasilitas tersebut.

Di masa pandemi Covid-19 ini, ekspor buah Indonesia ke Jepang mengalami tren peningkatan. Selama kuartal pertama 2020, ekspor buah mencapai US$ 750,9 juta atau naik 7,4 persen year-on-year (yoy).

Menurut Konsul Jenderal KJRI Osaka, Mirza Nurhidayat, tingginya ekspor tersebut salah satunya disebabkan peningkatan konsumsi masyarakat Jepang akan buah yang menghasilkan vitamin tinggi. "Untuk menjaga daya tahan tubuh selama masa pandemi Covid-19," kata dia.

Namun, dia menyadari pangsanya relatif kecil. Selain dengan Filipina, Mirza menyebut Thailand dan Vietnam menjadi pesaing utama Indonesia untuk masuk ke pasar buah di Jepang. Adapun produk yang banyak diimpor Jepang adalah pisang, kiwi, alpukat, dan nanas.

Selain itu, Hendra menambahkan, ekspor buah Indonesia juga kalah dari Filipina karena kebanyakan masih digarap dengan cara tradisional. "Belum dalam skala perkebunan profesional," kata dia.

Sehingga, kualitas produk yang dihasilkan tidak stabil dan kuantitas pun tidak terjamin. Selain itu, kontinuitas juga tidak memungkinkan karena belum ada sistem irigasi.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

3 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

4 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

7 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

8 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

21 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya