Luhut Yakin Kunjungan Wisatawan Melonjak 70 Persen di Kuartal III
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 22 Juli 2020 16:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan optimistis kunjungan turis domestik bisa melonjak hingga 70 persen pada kuartal III tahun 2020 ini. Ia yakin hal tersebut bisa terwujud karena kawasan wisata akan mulai dibuka bertahap dalam waktu dekat ini.
"Kami coba bersama memulai menaikkan turis domestik di kuartal III naikkan sampai 70 persen," kata Luhut dalam diskusi virtual, Rabu, 22 Juli 2020.
Dia menuturkan Indonesia memiliki potensi wisata domestik yang begitu besar atau 300 juta perjalanan tiap tahun. Saat ini 55 persen produk domestik bruto atau PDB sektor pariwisata berasal dari wisatawan domestik.
Dengan pembukaan lokasi wisata, dia meminta kepala daerah menjaga dan menjalan protokol kesehatan dengan tertib. "Saya mohon kepada pemerintah daerah menjamin keselamatan pekerja wisata dan masyarakat sekitar. Saya mohon pemerintah daerah agar mengingatkan rakyatnya memakai masker dan jaga jarak," ujarnya.
Saat ini, kata Luhut, terdapat tren perubahan kunjungan wisata dari wisata massal ke wisata yang lebih berkualitas. Tren juga menunjukkan bahwa wisatawan domestik akan melakukan kunjungan ke kota penyanggah yang memiliki alam yang indah dan bersih.
<!--more-->
Luhut juga mengaku senang sudah mulai ada daerah yang mulai membuka secara bertahap pariwisatanya. Ia mencontohkan Bali pada 30 Juli mendatang mulai membuka kawasan Nusa Dua untuk turis domestik.
Lebih jauh Luhut menyebutkan peran UMKM di sektor pariwisata juga menjadi penting dan perlu terus didorong keberlangsungannya. Oleh karena itu, pemerintah telah mengambil langkah untuk memulai pembangunan destinasi prioritas.
Pemerintah juga berupaya memantik pergerakan pariwisata melalui penyerapan anggaran belanja pemerintah. Hal ini direalisasikan salah satunya melalui belanja produk barang dan jasa kementerian atau lembaga untuk UMKM melalui LKPP hingga akhir tahun.
Selama pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan mancanegara dan devisa turun tajam. Perjalanan wisatawan turun hampir 100 persen pada Mei dibanding dan devisa periwisata jeblok hingga 97 persen yoy dari US$ 1,1 miliar menjadi US$ 31 juta.