Lawan Illegal Fishing, Edhy Prabowo Akan Beli 200 Senjata Pindad

Reporter

Eko Wahyudi

Rabu, 22 Juli 2020 13:49 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kanan) meninjau kapal pencuri ikan berbendera Vietnam di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak di Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis, 9 Januari 2020. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan tiga kapal pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu KP Orca 3, KP Hiu Macan 01 dan KP Hiu 011. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berencana belanja 200 senjata Senapan Serbu 2 (SS2) buatan PT Pindad (Persero). Senjata tersebut nantinya akan dipakai sebagai bekal Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP dalam memperkuat pengawasan serta memberantas illegal fishing atau penangkapan ikan ilegal.

"Tahun ini persenjataan di kapal pengawas akan diperbarui dengan pengadaan 200 pucuk senjata jenis SS2 buatan Pindad yang lebih memadai," kata Edhy saat konferensi pers soal penindakan kapal illegal fishing yang disiarkan langsung melalui saluran Youtube milik KKP, Rabu, 22 Juli 2020.

Dia pun meminta kepada jajarannya yang bertugas sebagai pengawas sumber daya laut Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan selalu berhati-hati selama bertugas di laut.

Saat ini, kata Edhy, para awak kapal pengawas hanya dibekali senjata SS1 yang kualitasnya sulit untuk menembus kapal. Untuk itu, dia sudah berdiskusi dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk melakukan operasi laut dengan Senjata Mesin Berat (SMB) yang membutuhkan kerja sama dengan TNI.

"Nah ini sedang kami koordinasikan dengan Kementerian Pertahanan, secara prinsip mendukung tinggal nanti implementasinya. Kami juga akan melengkapi dengan water cannon jadi kami harapkan juga menambah kemampuan," ungkapnya.

Dalam memberantas kapal penangkap ikan ilegal, kata Edhy, pihaknya akan menenggelamkan kapal. Tapi dengan catatan kapal tersebut tak berfungsi lagi. Namun, apabila kapal tersebut masih layak pakai, KKP akan mendorong untuk dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan vokasi kelautan.

"Kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kejagung arahnya nanti akan hibahkan lembaga-lembaga pendidikan kita," tuturnya.

Adapun capaian KKP saat ini tak kurang 66 kapal telah ditangkap. Dari jumlah tersebut ada 49 kapal ikan asing ilegal berbagai bendera berhasil dibekuk dari tiga perairan yang selama ini menjadi lokasi beroperasinya para pencuri ikan yaitu di Laut Natuna Utara, Laut Sulawesi dan Selat Malaka.

Dilihat asal negara, ada 22 kapal berbendera Vietnam, 12 kapal berbendera Malaysia, 14 kapal berbendera Filipina dan 1 kapal berbendera Taiwan. Selain itu, 17 kapal berbendera Indonesia juga ditangkap.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

33 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

33 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Asisten Prabowo Menjadi Komisaris Pindad, Mayor Teddy Jadi Wadanyon

44 hari lalu

Asisten Prabowo Menjadi Komisaris Pindad, Mayor Teddy Jadi Wadanyon

Asisten Khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Letjen TNI (Purn) AM Putranto diangkat menjadi Komisaris Independen PT Pindad

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

55 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

56 hari lalu

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Penangkapan kapal ikan itu dilakukan setelah petugas mendapat laporan dari masyarakat atas dugaan illegal fishing.

Baca Selengkapnya

Profil PT Pindad dengan Komisaris Utama KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

25 Januari 2024

Profil PT Pindad dengan Komisaris Utama KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

Menteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Maruli Simanjuntak yang juga KSAD dan menantu Luhut sebagai komisaris utama PT Pindad. Ini profil Pindad.

Baca Selengkapnya

Maruli Simanjuntak jadi KSAD dan Komut Pindad, Berapa Gaji yang Bakal Diterima?

23 Januari 2024

Maruli Simanjuntak jadi KSAD dan Komut Pindad, Berapa Gaji yang Bakal Diterima?

Menteri Erick Thohir menunjuk KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Komisaris Utama PT Pindad (Persero). Berapa gaji yang akan diterima Maruli?

Baca Selengkapnya

Maruli Simanjuntak Diangkat jadi Komut Pindad, Ini Harapan Kementerian BUMN

23 Januari 2024

Maruli Simanjuntak Diangkat jadi Komut Pindad, Ini Harapan Kementerian BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir punya sejumlah harapan ketika mengangkat KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Komisaris Utama PT Pindad (Persero).

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Maruli Simanjuntak jadi Komisaris Utama Pindad Gantikan Dudung Abdurachman

23 Januari 2024

Erick Thohir Angkat Maruli Simanjuntak jadi Komisaris Utama Pindad Gantikan Dudung Abdurachman

Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat KSAD Maruli Simanjuntak sebagai Komisaris Utama PT Pindad (Persero).

Baca Selengkapnya