Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kanan) meninjau kapal pencuri ikan berbendera Vietnam di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak di Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis, 9 Januari 2020. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan tiga kapal pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu KP Orca 3, KP Hiu Macan 01 dan KP Hiu 011. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berencana belanja 200 senjata Senapan Serbu 2 (SS2) buatan PT Pindad (Persero). Senjata tersebut nantinya akan dipakai sebagai bekal Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP dalam memperkuat pengawasan serta memberantas illegal fishing atau penangkapan ikan ilegal.
"Tahun ini persenjataan di kapal pengawas akan diperbarui dengan pengadaan 200 pucuk senjata jenis SS2 buatan Pindad yang lebih memadai," kata Edhy saat konferensi pers soal penindakan kapal illegal fishing yang disiarkan langsung melalui saluran Youtube milik KKP, Rabu, 22 Juli 2020.
Dia pun meminta kepada jajarannya yang bertugas sebagai pengawas sumber daya laut Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan selalu berhati-hati selama bertugas di laut.
Saat ini, kata Edhy, para awak kapal pengawas hanya dibekali senjata SS1 yang kualitasnya sulit untuk menembus kapal. Untuk itu, dia sudah berdiskusi dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk melakukan operasi laut dengan Senjata Mesin Berat (SMB) yang membutuhkan kerja sama dengan TNI.
"Nah ini sedang kami koordinasikan dengan Kementerian Pertahanan, secara prinsip mendukung tinggal nanti implementasinya. Kami juga akan melengkapi dengan water cannon jadi kami harapkan juga menambah kemampuan," ungkapnya.
Dalam memberantas kapal penangkap ikan ilegal, kata Edhy, pihaknya akan menenggelamkan kapal. Tapi dengan catatan kapal tersebut tak berfungsi lagi. Namun, apabila kapal tersebut masih layak pakai, KKP akan mendorong untuk dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan vokasi kelautan.
"Kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kejagung arahnya nanti akan hibahkan lembaga-lembaga pendidikan kita," tuturnya.
Adapun capaian KKP saat ini tak kurang 66 kapal telah ditangkap. Dari jumlah tersebut ada 49 kapal ikan asing ilegal berbagai bendera berhasil dibekuk dari tiga perairan yang selama ini menjadi lokasi beroperasinya para pencuri ikan yaitu di Laut Natuna Utara, Laut Sulawesi dan Selat Malaka.
Dilihat asal negara, ada 22 kapal berbendera Vietnam, 12 kapal berbendera Malaysia, 14 kapal berbendera Filipina dan 1 kapal berbendera Taiwan. Selain itu, 17 kapal berbendera Indonesia juga ditangkap.