Rugi Puluhan Juta, Klien Jouska Akan Lapor OJK
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Kodrat Setiawan
Rabu, 22 Juli 2020 12:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Klien PT Jouska Finansial Indonesia, Yakobus Alvin berencana membuat laporan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ihwal dugaan masalah dalam pengelolaan dana perusahaan konsultan investasi itu. Menurutnya, dia dan beberapa klien Jouska lainnya, sudah mengalami kerugian puluhan juta rupiah karena pengelolaan perusahaan yang juga penasihat keuangan tersebut.
"Total kerugian saya 70 persen dari dana Rp 64 juta," kata Alvin saat dihubungi, Rabu, 22 Juli 2020.
Dia menilai ketidakberesan berawal terlihat dari tidak adanya aktivitas jual beli melalui Rekening Dana Nasabah (RDI) miliknya dan terkesan dana ditahan.
"Tidak ada aktivitas jual beli. Untung tidak profit taking, rugi tidak dibatasi kerugiannya," ujarnya.
Alvin menyampaikan bukti perjanjian, berupa Perjanjian Kerja dengan nomor 013/051/7005/VIII/2018, tertanggal 23 Agustus 2018 dengan PT Amarta Investama Indonesia. Dalam perjanjian tersebut disebutkan poin-poin yang disepakati terkait hak dan kewajiban antar kedua belah pihak.
Sejak saat itu, Alvin rutin mentransfer sejumlah uang dan Amarta Investa yang menangani portofolionya. Pembagian keuntungan ada dijelaskan di dalam kontrak. Dia mengaku hanya menyetor dan tidak memantau portofolionya, karena masih awam dalam investasi saham pada awal perjanjian.
<!--more-->
"Cuma ada notifikasi di email tiap kali ada transaksi. Sampai suatu saat saya mau pakai buat kebutuhan nikah. Luar biasa kaget lihat porto yang merah semua dan duit minus 70 persen," kata dia.
Jouska dengan Amarta menaruh dana Alvin di tiga emiten. Yang jadi masalah, kata dia, yaitu penempatan dananya salah satu emiten yang baru IPO sebesar 70 persen.
Adapun saham emiten tersebut anjlok 83,3 persen dalam setahun ini. Saham tersebut sempat menyentuh level kisaran Rp 2.000 pada Juli 2019, namun saat ini harganya Rp 312.
Menurut Alvin, Jouska mengelak emiten itu perusahaan gorengan. Namun saat dia bertanya-tanya ke investor profesional, tidak ada satupun yang berani berinves di saham IPO, karena terlalu fluktuatif.
Ketika diminta konfirmasi soal rencana kliennya untuk melaporkan ke OJK, founder dan CEO Jouska Indonesia Aakar Abyasa Fidzuno mengatakan akan menindaklanjuti info tersebut ke timnya. "Nanti saya akan berikan statement resmi ya," kata dia.
Lewat pernyataan yang diterima Bisnis pada Selasa malam, Aakar membeberkan soal seluk beluk tanggung jawab konsultan keuangan dan bisnis perencanaan keuangan yang dijalankan perseroan.
<!--more-->
Menurutnya, seorang konsultan keuangan memiliki tanggung jawab utama memberikan masukkan dan saran finansial sesuai dengan kondisi dan tujuan finansial setiap klien. Hal itu dilakukan dengan tetap mengutamakan analisis tren ekonomi secara global, makro, dan industri.
Aakar menuturkan PT Jouska Finansial Indonesia merupakan perusahaan perencanaan keuangan independen yang berdiri sejak 2017. Ruang lingkup pekerjaan yakni pemberi nasihat dan atau saran terkait perencanaan termasuk edukasi investasi kepada produk yang secara hukum telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dia menjelaskan bahwa konsultasi bersama Jouska dapat dilakukan baik secara online maupun offline berbasis waktu dan kebutuhan. Dalam setiap edukasi, para nasabah atau klien dibekali dengan pengetahuan mulai dari analisis ekonomi global dan domestik, analisis industri, analisis laporan keuangan, analisis manajemen perusahaan, analisis risiko, serta aplikasi dalam keputusan finansial.
“Berdasarkan kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak, setiap klien mempunyai hak untuk mengikuti atau menolak setiap saran yang diberikan,” kata dia lewat pernyataan resmi, Selasa malam.
Terkait proses bisnis konsultan keuangan, Aakar menuturkan individu harus memiliki akun saham dan rekening dana investasi (RDI) untuk memulai berinvestasi. Penggunaan nama pribadi berarti memberikan akses penuh atas penggunaan akun tersebut.
Alvin menilai jawaban Aakar hanya menjelaskan prosedur, bukan inti masalahnya. Karena itu Alvin akan membahas dengan lebih dari lima klien Jouska yang mengalami hal sama.
HENDARTYO HANGGI