Wijaya Karya Pertimbangkan Revisi Target Kontrak Baru Luar Negeri

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 22 Juli 2020 08:31 WIB

Pewartafoto tengah mengambil gambar usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Wijaya Karya (WIKA) di Kantor Pusat Wijaya Karya, Jakarta, 17 Maret 2017. RUPS tersebut menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 303,55 miliar atau sebesar 30% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2016. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mempertimbangkan untuk merevisi target perolehan kontrak baru di mancanegara.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Wijaya mengatakan perolehan kontrak baru di luar negeri diharapkan bisa mencapai Rp 5,7 triliun hingga akhir 2020. Dia mengakui sejauh ini perseroan belum mendapat kontrak baru dari pasar konstruksi di luar negeri.

Emiten bersandi WIKA tengah mengkaji ulang target yang sudah dipatok mengingat pandemi virus corona Covid-19 memberikan dampak luas terhadap kegiatan ekonomi di seluruh dunia.

"
Hal ini dilakukan agar lebih realistis dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada,” ujar Mahendra kepada Bisnis, Selasa, 22 Juli 2020.

Dia menambahkan, di tengah pandemi yang tengah terjadi, pembayaran kontrak di luar negeri tersebut masih baik. Sejauh ini, pihaknya belum mengalami keterlambatan pembayaran atau penundaan pembayaran.

Menurut Mahendra, saat ini WIKA sedang membidik sejumlah proyek dengan total nilai kontrak mencapai Rp 2 triliun. Tender proyek yang diikuti merupakan proyek di sektor infrastruktur dan pembangunan gedung.

D
i sisi lain, WIKA juga masih mengerjakan proyek dari sisa kontrak di luar negeri yang sudah didapatkan dari tahun sebelumnya

Proyek-proyek pengerjaan dari tahun sebelumnya ada di sejumlah wilayah seperti Timor Leste, Uni Emirat Arab, Niger, dan Aljazair. Mahendra menjelaskan, WIKA membangun social housing di Aljazair, membangun gedung dan jembatan di Timor Leste, dan menggarap Dubai Expo Facility di UEA.

Wijaya Karya juga digandeng oleh perusahaan asal Taiwan, RSEA Engineering Corporation, untuk mengerjakan jalur MRT inner ring road di kota New Taipei City. Perusahaan akan mengerjakan jalur bernama Sanying Line sepanjang 14,3 Kilometer dan menghubungkan daerah Tucheng, Sanxia, dan Yingge dengan 13 stasiun pemberhentian.

BISNIS

Berita terkait

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

4 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

6 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

7 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Soal Pemeriksaan Barang Bawaan Penumpang dari Luar Negeri, Ombudsman: Berpotensi Maladministrasi

23 hari lalu

Soal Pemeriksaan Barang Bawaan Penumpang dari Luar Negeri, Ombudsman: Berpotensi Maladministrasi

Ombudsman mendorong agar Kementerian Perdagangan segera memberikan kepastian layanan atas penumpukan pemeriksaan barang bawaan.

Baca Selengkapnya

Ketahui 8 Cara Kerja ke Luar Negeri yang Aman dan Legal

29 hari lalu

Ketahui 8 Cara Kerja ke Luar Negeri yang Aman dan Legal

Berikut beberapa cara kerja di luar negeri dengan aman dan legal. Anda bisa menggunakan platform online terpercaya seperti Linkedin.

Baca Selengkapnya

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

30 hari lalu

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

Presiden Jokowi mengucurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp9,5 triliun untuk dua BUMN, yaitu Wijaya Karya dan IFG Life.

Baca Selengkapnya

Jokowi Suntikan Rp 6 Triliun ke PT Wijaya Karya untuk Selesaikan PSN

31 hari lalu

Jokowi Suntikan Rp 6 Triliun ke PT Wijaya Karya untuk Selesaikan PSN

Presiden Jokowi menyetujui Penyertaan Modal Pemerintah (PMN) sebesar Rp 6 triliun untuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Program Magang di Luar Negeri

36 hari lalu

5 Rekomendasi Program Magang di Luar Negeri

Mengikuti program pertukaran pelajar atau magang dapat menjadi langkah awal untuk bekerja di luar negeri.

Baca Selengkapnya

10 Strategi dan Persiapan Magang di Luar Negeri Supaya Terhindar dari Kejahatan Perdagangan Orang

36 hari lalu

10 Strategi dan Persiapan Magang di Luar Negeri Supaya Terhindar dari Kejahatan Perdagangan Orang

Program magang di luar negeri menjadi modus sekelompok orang melakukan kejahatan perdagangan orang.

Baca Selengkapnya