Bio Farma Siapkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac dari Cina

Selasa, 21 Juli 2020 08:44 WIB

Logo Bio Farma. Bumn.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, uji klinis vaksin Covid-19 yang diterima dari perusahaan Sionvac asal Cina akan dilakukan dalam waktu 6 bulan. “Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang,” katanya seperti dikutip dari rilis, Senin, 20 Juli 2020.

Hoensti mengatakan, uji klinis tersebut ditargetkan rampung pada Januari 2021. Bio Farma juga berencana menyiapkan fasilitas produksi untuk memulai produksi masal vaksin tersebut. “Dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis,” kata dia.

Bio Farma menyatakan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian BUMN memfasilitasi proses kedatangan vaksin Covid-19 dari Tiongkok ke Indonesia sebagai bagian dari Diplomatic Goods. Perusahaan pelat merah itu resmi menerima vaksin Covid-19 dari perusahaan Sinovac tersebut pada 19 Juli 2020.

Vaksin Covid-19 dari Sinovac diterima Bio Farma sebanyak 2.400 vaksin. Rencananya vaksin dari Sinovac tersebut akan digunakan untuk melakukan fase uji klinis tahap 3 yang dijadwalkan akan dimulai pada 3 Agustus 2020.

Honesti mengatakan, Sinovac berperan sebagai mitra platform vaksin. Metode pembuatan vaksin oleh Sinovac sama dengan kompetensi yang dimiliki Bio Farma. Bio Farma milsanya sudah memiliki pengamanan membuat vaksin seperti vaksin Pertusis dengan metode inaktivasi.

Advertising
Advertising

Vaksin Covid-19 dari Sinovac yang diterima Minggu, 19 Juli 2020, memerlukan sejumlah pengujian lagi sebelum bisa memasuki fase uji klinis pada Agustus 2020. Diantaranya pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma, serta merampungkan beberapa perizinan lainnya.

<!--more-->

Fase uji klinis vaksin Covid-19 dari Sinovac tersebut akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis, yakni Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dipiih karena dinilai sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis sejumlah vaksin yang saat ini beredar di Indonesia.

Uij klinis akan dilakukan dengan pengambilan sampel pada 1.620 subjek. Subjek dipilih berdasarkan kriteria tertentu, diantaranya memiliki rentang usia antara 18-59 tahun.

Dalam fase uji klinis tersebut, Bio Farma akan berperan sebagai sponsor, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Diantaranya Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan sebagai medical advisor sekaligus pelaksana uji titer antibodi netralisasi. Selanjutnya BPOM yang dilibatkan sebagai regulator

Sisa vaksin yang tidak terpakai dalam uji klinis tersebut, rencana akan dipergunakan untuk uji laboratorium di beberapa laboratorium lainnya. Diantaranya di Bio Farma, dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN).

Pengembangan vaksin menjadi salah satu dari lima skenario Bio Farma untuk ikut serta menangani penyebaran Covid-19. Bersamaan Bio Farma juga menyiapkan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Terapi Plasma Konvalesen, Mobile Laboratorium BSL 3, dan Pembuatan Viral Transport Media (VTM).

Berita terkait

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

42 menit lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

47 menit lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

20 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

21 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya