Shell Dikabarkan Hengkang dari Blok Masela, Sikap Bos SKK Migas?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 18 Juli 2020 14:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menanggapi kabar Shell Upstream Overseas Ltd yang akan melepas kepemilikan sahamnya pada proyek Lapangan Abadi di Blok Masela.
Dwi mengaku belum dapat memastikan berapa besaran saham yang akan didivestasikan Shell pada proyek Blok Masela. Namun ia memperkirakan prosesnya paling banter memakan waktu 1,5 tahun atau final pada tahun depan.
Ia memperkirakan proses divestasi terus berlangsung hingga tahun 2021. Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi rencana Shell mundur dari proyek yang disebutkan karena tipe proyek Blok Masela yang berada di onshore.
Hingga kini, kata Dwi, proses tersebut masih berlangsung dan masih sangat tergantung dengan tingkat keekonomian proyek Abadi Masela. "Saya kira informasi-informasi divestasi masih informasi awal, tetapi kalau itu akan terjadi prosesnya saya kira kurang lebih berjalan satu setengah tahun dari sekarang," ujarnya pada media, Jumat, 17 Juli 2020.
Meski begitu, kata Dwi, yang dilakukan Shell adalah pengaturan ulang portofolio perusahaan secara global. "Jadi bukan hanya proyek Abadi Masela, tapi me-review proyek secara global," ucapnya.
Dwi menjelaskan, hingga kini, Inpex Masela Ltd. dan Shell menyatakan komitmennya untuk terus mendukung proyek Abadi Masela. Ia juga berharap agar proyek ini bisa terus berjalan mengingat kapasitasnya yang sangat diperlukan bagi Indonesia.
<!--more-->
"Kendala harga minyak dan gas tentu menjadi bahan pokok saat ini untuk melihat tingkat keekonomian Abadi Masela yang operatornya Inpex. Sejauh ini SKK Migas berkoordinasi dengan Inpex berkaitan dengan operasi atau pelaksanaan proyek Masela ini," tutur Dwi.
Sebelumnya, Inpex Masela Ltd. menyatakan komitmennya untuk kelanjutan pengerjaan proyek Blok Masela. Act. Corporate Communication Manager Inpex Masela Moch N. Kurniawan mengatakan bahwa pada saat ini pihaknya masih berfokus pada pengembangan Proyek LNG Abadi.
Dengan dukungan pemerintah, kata Kurniawan, pihaknya yakin proyek tersebut akan tereus berlanjut. "Kami secara aktif bekerja melaksanakan POD yang disetujui oleh pemerintah Indonesia," katanya, Rabu, 8 Juli 2020.
Sementara itu, saat dikonfirmasi secara terpisah, Shell Indonesia masih memilih tidak berkomentar terkait dengan posisinya saat ini di proyek Abadi di Blok Masela. Rhea Sianipar, VP External Relation Shell Indonesia mengatakan bahwa pihaknya enggan mengomentari kabar mundurnya Shell Indonesia dari kemitraannya dengan Inpex.
"Terkait pertanyaan di atas (kemitraan dengan Inpex di Masela), belum ada komentar," katanya saat dihubungi, Ahad, 5 Juli 2020.
BISNIS