BI: Aliran Modal Asing Masuk Capai Rp 1,82 Triliun

Sabtu, 18 Juli 2020 13:33 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan aliran modal asing masuk sebesar Rp 1,82 triliun berdasarkan data transaksi 13 hingga 16 Juli 2020.

"Berdasarkan data transaksi, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 1,82 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp 2,56 triliun, dan jual neto di pasar saham sebesar Rp 0,73 triliun," kata Onny dalam keterangan tertulis, Jumat, 17 Juli 2020.

Sedangkan berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 145,47 triliun. Untuk indikator aliran modal asing, kata dia, premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke 125,9 bps per 16 Juli 2020 dari 123,05 bps per 10 Juli 2020.

Onny menuturkan BI terus mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, khususnya perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Dia menuturkan perkembangan nilai tukar pada akhir 16 Juli 2020 rupiah ditutup pada level Rp 14.560 per dolar Amerika Serikat. Yield SBN 10 tahun naik ke level 7,01 persen. Indeks dolar indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap enam mata uang negara utama lainnya atau DXY melemah ke level 96,35.

Sementara itu, imbal hasil US Treasury Note dengan tenor 10 tahun tercatat naik ke level 0,669 persen pada Kamis. Sedangkan pada pagi hari Jumat, 17 Juli 2020 rupiah dibuka pada level Rp 14.560 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun di level 7,03 persen.

Bank Indonesia, kata dia, akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," kata dia.

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

22 menit lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

YLKI minta Satgas Pasti berantas pinjol ilegal sampai ke akarnya.

Baca Selengkapnya