Sejumlah warga menggunakan masker saat pemilihan umum di Singapura, 10 Juli 2020. REUTERS/Edgar Su
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam memprediksi resesi ekonomi yang memukul Singapura akan berdampak terhadap perekonomian Batam. Posisi Batam yang sangat dekat dengan Singapura menjadikan daerah ini sangat terkait dengan negeri Singa.
"Tentu saja kontraksi ekonomi Singapura sebesar itu akan berdampak cukup signifikan terhadap aktivitas ekonomi di Batam," kata Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid di Batam, Rabu 15 Juli 2020.
Menurut Rafki, aktivitas ekonomi Batam sangat dipengaruhi Singapura yang melaporkan pertumbuhan ekonomi minus 41,2 persen pada kuartal II 2020. Pengusaha pun mengkhawatirkan imbasnya kepada ekonomi Batam.
Meski begitu, ia mengatakan aktivitas ekspor dan impor antara Batam dan Singapura sampai saat ini masih berjalan relatif normal. "Memang ada penurunan aktivitas jika dibandingkan sebelumnya. Namun kita melihat masih secara optimistis," kata Rafki.
Secara perbandingan kuartalan, ia mengakui kontraksi ekonomi Singapura memang cukup fantastis. Namun secara tahunan, penurunan PDB Singapura hanya sekitar 12,6 persen. Jika dilihat pertumbuhan tahunan, menurut Rafki, Singapura diprediksi mengalami pertumbuhan minus 1 - 4 persen untuk tahun 2020 ini. "Nah Batam harus bersiap siap menghadapi penurunan ekspor ke Singapura akibat menurunnya aktivitas ekonomi Singapura ini," kata dia.