Kemenaker: TKA Cina di Sulawesi Tenggara Hanya Enam Bulan

Minggu, 12 Juli 2020 19:04 WIB

Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ferry Juliantono saat memberikan sambutan di Diskusi Publik TKA dan Ekspansi Tenaga Kerja Cina di Seketariat Bersama Gerindra - PKS, Jakarta Pusat, 2 Mei 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menjelaskan masa kerja tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang berada di Sulawesi Tenggara. Masa kerja TKA Cina tersebut enam bulan. Mereka bekerja dalam proyek pembangunan smelter atau pemurnian pabrik pemurnian nikel di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

"Maksimum hanya untuk enam bulan dan tak bisa diperpanjang," kata Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kemenaker, Aris Wahyudi melalui pesan singkat, Ahad ,12 Juli 2020.

Adapun dari catatan Tempo sebanyak 156 tenaga kerja asing sudah tiba di sana pada 23 Juni 2020. Sementara gelombang kedua, sebanyak 105 orang tiba di Bandara Haluoleo sepekan kemudian, 30 Juni. Artinya sudah ada 261 TKA Cina yang datang ke Indonesia dari total 500 orang yang direncanakan akan datang.

Aris pun tak dapat memastikan waktu keberangkatan sisa pekerja itu akan datang ke Indonesia. Karena menurutnya, hal itu sudah menjadi ranah Perusahaan Pengguna dengan Pemerintah Daerah setempat.

"Saya belum bisa memastikan, kapannya, apakah dalam waktu dekat atau jauh," ucapnya.

Namun yang pasti, kata Aris, perusahaan TKA asal Cina itu akan bertahap digantikan dengan tenaga kerja lokal. Aris mengungkapkan, masa transisi perekrutan tenaga kerja asing menuju tenaga kerja dalam negeri pun sudah dilakukan sekarang.

"Secara bertahap tenaga kerja lokal kan juga sudah dimulai rekrut, 950 orang dan 5.000 orang," ucapnya.

Sebelumnya, Manajemen PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan Pemerintah Kabupaten Konawe resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait perekrutan tenaga kerja lokal.

Dalam MoU tersebut, Pemerintah Kabupaten Konawe akan menjalankan proses rekrutmen tenaga kerja lokal dengan baik dan terarah. Sebanyak 5.000 karyawan yang direkrut tersebut nantinya akan ditempatkan di PT VDNI dan juga PT Obsidian Stainless Steel (OSS) yang sama-sama berada di Kawasan Industri Morosi, Kabupaten Konawe.

Nantinya, 5.000 tenaga kerja lokal yang direkrut itu akan berstatus sebagai pekerja organik. Artinya status mereka akan tetap menjadi karyawan perusahaan meski pembangunan 33 smelter baru yang saat ini sedang berjalan telah selesai pengerjaannya.

Ada tujuh pembagian zonasi/klaster yang akan diterapkan dalam perekrutan 5.000 tenaga kerja lokal tersebut. Pembagian zonasi ini untuk memastikan pemerataan karyawan yang direkrut berasal dari semua wilayah di sekitar perusahaan.




Berita terkait

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

4 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

18 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

20 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya