DPR Minta Mentan Terjunkan Tim ke NTT Atasi Flu Babi Afrika

Selasa, 7 Juli 2020 18:55 WIB

Ilustrasi flu babi Afrika. Kredit: ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi IV DPR RI Fraksi PDIP, Sudin mengatakan wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah diserang flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF). Karena itu, ia meminta kepada Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengirim tim ke NTT untuk meneliti penyakit tersebut.

"Jadi nanti Pak Menteri minta tolong kepada tim turun ke lapangan untuk turun ke lapangan mengecek dan mengambil sampel kemudian mencari jalan keluarnya," kata Sudin saat rapat kerja, Selasa 7 Juli 2020.

Hal ini, kata Sudin, tak boleh ditunda karena dikhawatirkan virus flu babi afrika itu dapat mewabah ke wilayah lain. Oleh karenanya, ia minta kepada Mentan untuk memberikan laporannya pada pekan depan.

"Jangan ditunda-tunda lagi, segera dicek bagaimana penanganannya, yang saya tau vaksinnya belum ada," ucapnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dirinya akan langsung menerjunkan tim ke NTT guna menindaklanjuti adanya flu babi Afrika di wilayah tersebut. "Satu minggu, saya janji untuk turun ke sana insyallah," ucapnya.

Syahrul menuturkan, pihak juga butuh dukungan guna menyelesaikan masalah terkait flu babi.

Sebelumnya, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio mengatakan semua pihak perlu mewaspadai virus flu babi G4 EA H1N1 atau African Swine Fever (ASF) karena menurut para peneliti berkemungkinan dapat menjadi pandemi.

"Karena dia membawa semua gen yang pernah menimbulkan pandemi," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin, 6 Juli 2020.

Hal itu diperkuat dengan pengamatan para ahli terhadap para peternak yang pernah terpapar virus tersebut. Artinya, secara serologi terbukti mereka ada antibodinya terhadap virus itu sehingga menunjukkan ada paparan.

Ia menjelaskan virus GA EA H1N1 tersebut pada dasarnya bukan hal baru serta telah bersirkulasi cukup lama dan keturunan dari H1N1 pandemi Spanyol pada 1918. "Jadi virus ini masih keturunan H1N1 pandemi 2009," ujarnya.

Kemudian virus tersebut juga membawa gen EA dan TR. Artinya, virus itu sudah terdapat beberapa gen di dalamnya sehingga menarik perhatian para peneliti yang berpotensi terjadinya pandemi.

Melihat kondisi tersebut, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengatakan perlu peningkatan surveilans agar virus itu tidak menjadi pandemi di Tanah Air. "Terutama surveilans di hewan," katanya.


EKO WAHYUDI l ANTARA







Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

26 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

27 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

27 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

31 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

32 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

34 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

35 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

35 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

37 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

38 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya