21 Buruh Terinfeksi Corona, Bagaimana Dampak ke Saham Unilever?

Senin, 6 Juli 2020 14:16 WIB

Logo Unilever. REUTERS/Philippe Wojaze

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bekasi menyebutkan ada 21 buruh di pabrik Unilever di kawasan industri Jababeka, Cikarang, yang terinfeksi Covid-19 menularkan virus kepada 15 anggota keluarganya di rumah. Namun begitu, Pemkab Bekasi mengklaim tidak ada penambahan kasus baru dari klaster Covid-19 di pabrik Unilever, Cikarang.

"Selama dua hari ini tidak ada penambahan kasus baru," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah, Jumat, 3 Juli 2020.

Alamsyah menuturkan, kasus terakhir Klaster Covid-19 di PT Unilever Cikarang itu tercatat sebanyak 21 buruh Unilever di bagian engineering produksi teh terpapar virus Corona. Mereka lalu menularkan virus itu kepada 15 anggota keluarganya di rumah. Artinya, total kasus dari klaster Unilever sekarang sebanyak 36 orang.

Lalu bagaimana dampaknya terhadap pergerakan saham PT Unilever Indonesia Tbk?

Saham Unilever pada hari ini, Senin, 6 Juli 2020, berhasil rebound dengan kenaikan tipis 0,32 persen atau 25 poin ke level Rp 7.925 hingga akhir sesi I perdagangan. Hal ini terjadi seiring dengan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 0,43 persen.

Advertising
Advertising

Sepanjang hari ini, saham Unilever bergerak di rentang Rp 7.875 - Rp 8.000. Total transaksi mencapai 56,96 miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 2.371 kali. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 302,34 triliun.

Sebelumnya tercatat selama dua pekan terakhir sentimen negatif menerpa emiten konsumer berkode UNVR itu dalam dua pekan terakhir tampak memiliki pengaruh terbatas pada pergerakan sahamnya.

Pertama, emiten tersebut menjadi perbincangan warganet perihal keputusan induk usahanya Unilever Global untuk mendukung komunitas Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer, and Intersex (LGBTQI+). Bahkan, dengan keputusan tersebut, Unilever Global mengubah logo perusahaan besar tersebut mengikuti identitas warna kebanggaan komunitas tersebut.

Dianggap tak sesuai dengan norma yang berlaku di Indonesia, warganet berbondong-bondong meninggalkan komentar kekecewaan di laman media sosial milik Unilever Indonesia.

Media Relations Manager Unilever Indonesia Adisty Nilasari mengungkap bahwa pernyataan mendukung komunitas LGBTQI+ memang datang dari induk usaha global. Sepanjang berdirinya Unilever Indonesia, tidak pernah sekalipun perseroan mempromosikan polemik norma tersebut ke permukaan.

“Di tempat kita beroperasi itu beda-beda value yang diangkat. Kalau di Indonesia inklusifitasnya yang banyak kita gaungkan yakni tentang women empowerment, bagaimana akses untuk difabel, bagaimana kita di tempat kerja memberikan inklusivitas tidak membedakan gender, agama, ras, golongan,” ujar Adisty ketika dihubungi, Ahad, 28 Juni 2020.

Terkait wacana pemboikotan produk, Adisty mengakui pihaknya memonitor media sosial secara berkala dan mengetahui adanya pembicaraan tersebut. Untuk selanjutnya, perseroan akan merilis keterangan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Di lantai bursa, hal tersebut menjadi momok tersendiri bagi perseroan mengingat emiten tersebut adalah salah satu anggota konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

Kedua, emiten mengumumkan konfirmasi beberapa karyawan yang terdeteksi mengidap infeksi Covid-19 di area fasilitas produksi perseroan di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis, 2 Juli 2020.

Direktur Corporate Affairs Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso menyatakan kegiatan operasional segera ditangguhkan begitu mendapat kabar tersebut untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan.

Meski begitu, Sancoyo menegaskan bahwa penghentian sementara kegiatan operasional pabrik di Bekasi tidak akan mempengaruhi ketersediaan produk-produk Unilever di pasaran. “Kami akan terus memastikan bahwa semua standar keselamatan dan kesehatan kerja di pabrik kami terpenuhi sebelum kami kembali pada operasional normal,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis, 2 Juli 2020.

Selama sepekan terakhir, harga saham UNVR terpantau menyentuh level terendah di level Rp 7.875 pada Rabu pekan lalu, 1 Juli 2020.

Sebelumnya, Analis Ciptadana Sekuritas Muhammad Fariz mengatakan bahwa sentimen negatif tersebut hanya bersifat sementara. “Kalo menurut saya, pressure dari sahamnya lebih karena outflow asing juga. Dan ujung-ujungnya ke depan harga saham UNVR akan dihargai sesuai dengan pertumbuhan labanya, dana kestabilan perusahaan, untuk melewati segala tantangan khususnya di saat pandemi seperti ini,” ujarnya.

BISNIS

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

4 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

4 hari lalu

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

7 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

9 hari lalu

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) akan membagikan dividen Rp 3,08 triliun.

Baca Selengkapnya

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

10 hari lalu

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.

Baca Selengkapnya

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

10 hari lalu

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.

Baca Selengkapnya