Muhammadiyah Usul Bank Syariah BUMN Tidak Merger tapi Fokus UMKM

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 4 Juli 2020 19:23 WIB

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (peci hitam baju batik), Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti (tengah), Ketua Bidang Hubungan Internasional PP Muhammadiyah Muhyidin Juanedi (peci hitam), saat konferensi pers di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 16 Desember 2019. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Muhammadiyah menganjurkan penggabungan atau merger bank syariah milik bank BUMN tidak dilanjutkan untuk mendukung pengembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kami mengharapkan pengelolaan perbankan syariah milik BUMN ini tidak perlu dimerger dan mereka oleh pemerintah difokuskan saja untuk menggarap dan memajukan UMKM dan tidak boleh masuk ke usaha besar," kata Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu, 4 Juli 2020.

Anwar menuturkan rencana Kementerian BUMN untuk menggabungkan bank-bank syariah hendaknya dipertimbangkan dengan baik karena dapat membuat UMKM semakin tidak diperhatikan.

Apalagi semakin besar sebuah bank, semakin besar pula kecenderungannya terdorong menyalurkan pembiayaannya kepada korporasi karena lebih praktis.

Biaya untuk membiayai korporasi relatif sama dengan usaha kecil sehingga akibatnya usaha-usaha kecil dan menengah akan terabaikan dan tidak terlayani.

Padahal, jumlah pelaku usaha dan tenaga kerja yang ada di level usaha mikro, kecil, dan menengah tersebut jelas sangat banyak dan besar.

Anwar memahami ada peraturan BI yang mengatur penyaluran kredit UMKM lewat PBI No.17/2015 pasal 2 ayat 1 dan 2. Namun, pembiayaan untuk UMKM tampak masih sangat kecil dimana kewajiban pihak bank untuk mengucurkan pembiayaan kepada UMKM hanya 20 persen.

"Ini tentu terasa tidak adil krn jumlah UMKM di negeri ini 99,99 persen dan usaha besar hanya 0,01 persen. Yang jumlahnya 99,99 persen hanya dapat 20 persen, sementara yang jumlahnya hanya 0,01 dapat pembiayaan sebesar 80 persen. Padahal seperti kita ketahui jumlah pelaku usaha UMKM sekitar 62 juta dan usaha besar hanya sekitar 5.000," tegasnya.

Dia melanjutkan usaha besar harus tetap diurus oleh bank-bank lain karena kita lihat saat ini ketimpangan ekonomi yang terjadi di negeri ini sudah sangat dalam.

Kebijakan pemerintah pun harusnya jangan semakin menambah ruwet, tetapi seharusnya diarahkan kepada bagaimana caranya untuk bisa menciptakan dan menegakkan keadilan dan pemerataan ekonomi di tengah-tengah masyarakat.

"Semakin kuat dan semakin membesar sehingga keadilan dan pemerataan serta sebesar-besar kemakmuran rakyat di negeri ini dapat kita wujudkan," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan sedang menyiapkan rencana merger bank syariah milik BUMN. Penggabungan usaha ini diperkirakan dapat rampung pada Februari 2021.

BISNIS

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

2 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

2 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

3 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

3 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

3 hari lalu

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan motivasi kepada pemain Timnas U-23 Indonesia agar tidak menyerah usai kalah 0-2 dari Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

3 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

4 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya