Isu Penggabungan OJK ke BI, Komisi XI DPR: Belum Ada Permintaan

Jumat, 3 Juli 2020 13:35 WIB

Suasana rapat kerja Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR Eriko Sotarduga sedikit berkomentar soal isu penggabungan kembali Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke Bank Indonesia (BI). Isu tersebut beredar dan dikabarkan berasal dari pertimbangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sendiri.

"Namanya rumor kami belum bisa menanggapi," kata Eriko saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 3 Juli 2020.

Eriko memastikan sampai hari ini belum ada permintaan secara resmi di pemerintah kepada DPR untuk membahas rencana penggabungan tersebut. Namun jika memang nanti ada permintaan resmi, maka pembahasan pun akan dilakukan. "Kami siap untuk membahas lebih lanjut," kata dia.

Sebelumnya, kabar rencana penggabungan kembali muncul setelah Jokowi disebut tidak puas atas kinerja OJK selama pandemi Covid-19. Awalnya, urusan pengawasan bank menjadi kewenangan BI. Tapi sejak 2013, kewenangan itu dipindah ke OJK, yang didirikan pada 2011.

Meski demikian, pada Januari 2020, aspirasi penggabungan ini sudah pernah disampaikan beberapa anggota Komisi Keuangan DPR. Eriko membenarkan hal tersebut. Sebagai pimpinan komisi, Eriko sekedar menyampaikan aspirasi yang muncul di anggota tersebut, saat menjawab pertanyaan dari beberapa wartawan di DPR.

Advertising
Advertising

Aspirasi muncul di tengah masalah industri jasa keuangan yang muncul saat itu. "Beberapa teman yang waktu itu ikut penyusunan UU OJK, meminta ini untuk dievaluasi, apakah sampai mengembalikan fungsi BI, mungkin saja," kata dia.

Praktik serupa, kata dia, terjadi di Inggris. Meskipun, tetap ada dua kewenangan berbeda di Bank Sentral Inggris. "Jadi tidak an sich jadi satu, tetap dibagi," kata Eriko.

Namun kini, kata Eriko, Komisi Keuangan DPR kini masih fokus pada penanganan pandemi Covid-19. Di antaranya masalah penyaluran bantuan sosial hingga stimulus bagi UMKM agar bisa tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19. "Kami concern mengatasi hal tersebut," kata dia.

Kemarin, OJK juga sudah menyampaikan penyataan soal rumor ini. Menurut Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo kabar tersebut tak jelas asal muasalnya.

"OJK mengharapkan seluruh pegawainya tetap fokus dengan pelaksanaan UU dan berkonsentrasi untuk menjadi bagian penanganan covid-19 yang dibutuhkan oleh masyarakat," kata dia melalui keterangan tertulis, Kamis malam, 2 Juni 2020.

Sementara terkait kinerja OJK yang disebut tidak maksimal, Eriko punya pendapat sendiri. Selama pandemi ini, kata dia, penanganannya harus dilihat secara lengkap dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). "Tidak bisa dipisahkan," kata dia.

Di dalam KSSK, ada OJK, BI, Kementerian Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Mereka berempat yang gotong royong menghadapi Covid-19. "Jadi selama ini ada harmonisasi. keempat lembaga ini berjalan dengan baik," kata dia.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

8 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

10 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

12 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

17 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

1 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

3 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

3 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya