Bappenas: Kepala Daerah Ubah Garis Kemiskinan Menjelang Pilkada

Rabu, 1 Juli 2020 14:27 WIB

Bappenas Dorong Kemitraaan Baru dalam Kerja Sama Pembangunan di Era NewNormal.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional alias Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan salah satu persoalan terkait data kemiskinan di Tanah Air, antara lain kepala daerah yang kerap mengubah-ubah garis kemiskinannya menjelang Pemilihan Kepala Daerah.

"Lucunya, kalau mau Pilkada itu turun, diturun-turunkan. Atau justru terbalik, waktu mau Pilkada garis kemiskinan dinaik-naikkan supaya bansos banyak. tapi kalau sudah terpilih berusaha menurunkan garis kemiskinan," ujar Suharso dalam rapat bersama Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 1 Juli 2020.

Persoalan lanjutan, tutur Suharso, lantaran daerah ketika akan diberi bantuan justru mengatakan garis kemiskinan mulai membaik, angka kemiskinan mulai rendah sebagai prestasi kepala daerah. "Itu persoalan kita yang membuat Pak Ari (Menteri Sosial Juliari Batubara) bolak balik ke Bappenas."

Suharso mengatakan garis kemiskinan memang menjadi persoalan dalam pengukuran angka kemiskinan. Pasalnya, selama ini angka kemiskinan diukur dengan garis kemiskinan nasional, namun setiap daerah punya garis kemiskinan sendiri-sendiri.

Misalnya di Kota Tasik garis kemiskinannya adalah Rp 457 ribu per bulan per kapita, sementara di Kabupaten Tasik hanya Rp 311.848. Begitu pula di Kabupaten Bandung Rp 345.177 dan Kota Bandung Rp 474.488 per bulan per kapita.

Karena itu, Suharso menyoroti adanya perbedaan garis kemiskinan antara kabupaten dan kota yang bisa mencapai Rp 100 ribu. Sementara itu, garis kemiskinan nasional sekarang sekitar Rp 440 ribu per kapita atau untuk rumah tangga sebesar lebih dari Rp 2.000.000 per bulan.

"Sehingga persentil yang akan kami diintervensi berdasarkan APBN sangat dipengaruhi data daerah. Kalau daerah tidak lakukan updating akan terjadi sesuatu di sana. Itu persoalan kita," ujar Suharso. Soal data kemiskinan, ia pun mengatakan akan semakin kompleks apabila melihat kedalaman dan keparahan data atau kesenjangan antara orang miskin.

Sementara itu, pemerintah daerah memiliki otonomi, sehingga Kementerian Sosial, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tidak bisa masuk begitu saja ke daerah. Selama ini, pemerintah pusat masuk melalui Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan lewat APBD. "Itu struktur masalah kita," ujar Suharso.

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

9 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

13 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

15 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

24 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

30 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

30 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

30 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

30 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

33 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya