Jokowi: Kini Bukan Era Negara Besar Kalahkan Negara Kecil, Tapi..

Selasa, 30 Juni 2020 14:03 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato usai menerima penghargaan Indonesian Mining Association (IMA) Award 2019 di Jakarta, Rabu, 20 November 2019. Jokowi mendapatkan penghargaan tertinggi di bidang pertambangan tersebut lantaran dinilai telah mendukung industri pertambangan dalam negeri. ANTARA

TEMPO.CO, Batang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan para menteri terkait dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk melayani dengan sebaik-baiknya industri yang hendak merelokasi pabrik ke Indonesia.

Salah satunya dengan menawarkan sejumlah kemudahan bernvestasi kepada para penanam modal di dalam negeri. Indonesia, kata Jokowi, harus memiliki daya saing dalam hal ini. Ia mencontohkan, bila negara lain menjual tanah Rp 500.000 per meter persegi, maka Indonesia harus mematok harga di bawahnya.

Begitu pula soal perizinan investasi. Apabila investor membutuhkan waktu satu bulan untuk mengurus izin di negara lain, kata Jokowi, maka Indonesia harus bisa rampung dalam waktu satu pekan. “Kalau tempat (negara) lain seminggu, kita harus sehari dua hari,” kata Jokowi saat meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Selasa, 30 Juni 2020.

Jokowi mengingatkan bahwa pada era ini bukan lagi negara besar yang mengalahkan negara kecil. Akan tetapi, negara yang cepat mengalahkan negara yang lambat.

Ia juga tak ingin kejadian kejadian tahun lalu terulang, di mana 33 perusahaan global merelokasi pabriknya dan Indonesia tidak mendapatkan satu pun. “Kalau izin sulit, urus A sampai Z sehingga investor merasa dilayani. Ini penting sekali,” kata Jokowi

Advertising
Advertising

Respons baik terhadap para kalangan investor itu, menurut Jokowi, termasuk kaitannya dengan hal pembebasan tanah. Dia meminta jajaranya untuk membantu investor asing yang kesulitan dalam hal pengadaan lahan. “Tujuan besar buka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya kepada warga kita,” kata Jokowi.

Sementara itu, sebanyak tujuh perusahaan di antaranya dari Cina itu telah siap untuk investasi pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Ketujuh perusahaan itu antara lain adalah PT Meiloon Technology Indonesia, PT Sagami Indonesia, PT CDS Asia, PT Kenda Rubber Indonesia, PT Denso Indonesia, PT Panasonic Manufacturing Indonesia, dan PT LG Electronics Indonesia. Pembukaan sejumlah pabrik baru itu diperkirakan dapat membuka lapangan kerja baru dan menyerap sedikitnya sekitar 30.000 tenaga kerja.

BISNIS

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

46 menit lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

4 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

4 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

5 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

7 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

9 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

10 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

20 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

21 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya